Grebek 'Sekte Sesat', Polisi Temukan Fakta Mengerikan, Pengikut Rela Diperlakukan Secara Keji Demi Ritual Usir Setan

Ade S

Penulis

Saat digrebek, rumah pemujaan itu ditutup rapat dengan gerbang logam merah besar dan dikelilingi oleh pagar rantai.

Intisari-online.com - Baru-baru ini polisi di Taiwan melakukan penggerebekan kultus pengorbanan yang dipimpin oleh orang yang mengaku sebagai Buddha.

Menurut Daily Mirror Sabtu (28/19/19) polisi menyerbu kompleks itu dan menyelamatkan sekitar 19 orang yang menjadi pengikut aliran Zhonghua Rixing Yishang.

Pemimpin alisan sesat itu, Lin Hsin-yue (61) termasuk dari lima orang yang ditangkap di biara terpencil di Nantou, Taiwan.

Saat digrebek, rumah pemujaan itu ditutup rapat dengan gerbang logam merah besar dan dikelilingi oleh pagar rantai.

Baca Juga: Ngeri! 300 Siswa Jadi Korban Kekerasan Seksual di Sebuah Sekolah di Nigeria, Kaki Terikat Rantai, Punggung Penuh Bekas Cambuk, Sampai Tak Mampu Berjalan

Menurut keterangan sekte ini memiliki sekitar 100 anggota.

Biro Investigasi Kriminal Taiwan (CID) mencari tahu semua aktivitas di biara tersebut.

Mereka menemukan, bahwa pengikutnya tidak diizinkan menggunakan ponsel dan dipukuli karena berbicara secara bergantian dan berusaha melarikan diri.

Mereka juga menemukan, berbagai batang tongkat, plastik, kayu, pipa loga, yang dibungkus kain digunakan untuk memukul para pengikutnya.

Baca Juga: Berusia Lebih dari 3.000 Tahun, Ini Bukti Bahwa Bayi Prasejarah Juga Minum Susu Pakai Botol!

Konon, pemukulan itu adalah ritual untuk mengusir setan yang disebut dalam upacara pemurnian jiwa.

Pemukulan itu dilakukan atau disahkan oleh pemimpin sekte dan dijuluki sebagai Buddha Hidup.

Komples pemujaan itu sudah didirikan oleh Lin Hsin-yue sejak 2008.

Dia menyebutnya sebagai perpaduan antara ajaran agama Timur dan Barat.

Baca Juga: Menurut Penelitian Jika Makan Buah Ini, Bayi yang Dikandung Akan Berjenis Kelamin Laki-laki

Namun, ritual mereka yang terlampau kejam juga telah memakan korban, salah satunya pengikut bernama Fang.

Dilaporkan bahwa Fang adalah salah satu pengikut yang dipukuli hingga mati.

Lin memerintahkan untuk mencambuk Fang selama upacara pemurnian.

Kemudian, setelah korban meninggal, dia melarikan diri untuk menghindari penangkapan oleh otoritas lokal.

Baca Juga: Ini 10 Barang-barang yang Anda Sentuh Setiap Hari Ini Ternyata Bisa Bikin Anda Sakit, Apa Saja?

Menurut investigasi, pemujaan agama itu dilakukan untuk menginspirasi kebajikan dan meningkatkan kesehatan fisik dan spiritual serta pengusiran setan.

Namun, mereka justru kerap kali mendapatkan pemukulan brutal, karena berusaha melarikan diri dan gagal mengikuti aturan kultus.

Artikel Terkait