Penulis
Intisari-Online.com – Media sosial Facebook dihebohkan dengan berita meninggalnya seorang remaja.
Disebutkan bahwa remaja tersebut meninggal karena sering main Mobile Legend dan PUBG dengan menggunakan headset.
Akibatnya, pembuluh darahnya pecah di otak.
Apa itu game PUBG?
Dilansir dari serambinews pada Rabu (25/9/2019), game PUBG atau The Player Unknown's Battlegrounds merupakan game yang mengandung unsur kekerasan yang sangat tinggi.
Pemain dituntut untuk lebih banyak mengalahkan lawan dengan berbagai cara pembunuhan agar bisa memang.
Dampak negatif
Psikolog, Jasmadi SPsi MA mengatakan bahwa game PUBG berdampak negatif bagi perkembangan psikologis anak.
Bahkan WHO menjadikan game ini sebagai salah satu masalah kesehatan.
"Gangguan permainan ini juga didefinisikan sebagai perilaku yang tidak terkontrol, dimana seorang pemain tidak dapat berhenti bermain game,” kata Jasmadi seperti dilansir dari serambinews.
Baca Juga: Kedaluwarsa atau Tidak, Gas Air Mata Tetap Membahayakan Kesehatan Kita
Lalu juga meningkatkan agresifitas pada anak. Sebab game ini mengandung kekerasan pada level tinggi.
Kelanjutannya, hal ini dapat merubah pola pikir, sikap dan perilaku.
Dampak negatif berikutnya adalah gangguan pada mata.
Sebab, game ini membuat kita untuk menatap layar ponsel sangat lama.
Akibatnya, mata menjadi lelah dan berujung pada pandangan buram dan kepala berkunang-kunang.
Dalam jangka panjang, mereka terancam mengalami rabun jauh.
Contoh kasus lain akibat game PUGB adalah seorang anak meninggal pada 30 Agustus 2018 lalu karena melompat dari gedung lantai 4.
Menurut ibunya, anaknya gemar bermain game PUBG.
Game PUBG inilah yang diduga mempengaruhi putranya untuk melompat dari gedung.
Aksi ini mirip seperti aksi dalam permainan game tersebut.
Dengan kata lain, si anak mungkin terinspirasi untuk bisa seperti karakter dalam game tersebut dan yakin tidak akan cedera jika melompat.
Melihat kasus ini, ada kemungkinan anak tersebut kecanduan bermain game PUBG.
Perlu Anda ketahui, ketika kecanduan game online sudah masuk dalam daftar penyakit kesehatan mental (DSM V).
Sebab, kecanduan game online bisa menimbulkan potensi agresif yang tinggi. Sebab, otak terus menerima rangsangan agresif yang tinggi.