Find Us On Social Media :

Kehidupan Mengerikan Pasien Gangguan Jiwa Abad ke-19, Termasuk Digantung di Langit-langit Lalu Diputar-putar Sampai Muntah

By Nieko Octavi Septiana, Jumat, 20 September 2019 | 12:00 WIB

Penanganan pasien penderita gangguan mental pada abd ke 19

Intisari-Online.com - Abad ke-19 adalah masa reformasi di bidang kesehatan mental. Era ini melihat perubahan mendasar dalam filosofi perawatan, juga  pembangunan rumah sakit jiwa yang besar.

Teori pengobatan moral psikiatri berusaha untuk meminimalkan penggunaan pengekangan, mendorong tingkat kemandirian, dan pada dasarnya memperlakukan orang gila sebagai manusia, bukan hewan.

Garis pemikiran baru ini mengarah pada pembangunan struktur suaka skala besar yang masih berdiri sampai sekarang. Bangunan-bangunan ini menandai perbaikan yang diputuskan untuk pasien mereka.

Sebelumnya, orang sakit jiwa biasanya disimpan di rumah kecil atau bahkan penjara, di mana mereka mungkin dirantai di dinding kamar tanpa pemanas ruangan atau ventilasi.

Baca Juga: Kisah Tragis Rebecca Schaeffer, Artis Cantik yang Mati di Tangan Penggemarnya Sendiri Tepat Sebelum Waktu yang Akan Mengubah Karirnya

Pada abad ke 19, reformis sosial seperti Dorothy Dix menjadikannya sebagai misi mereka untuk membangun dan meningkatkan rumah sakit jiwa yang dikelola negara.

Namun terlepas dari beberapa keberhasilan awal, institusi mental abad ke-19 sering gagal memenuhi tujuan mereka.

Gagasan bahwa lembaga-lembaga ini akan menyembuhkan pasien terbukti tidak realistis, dan mereka justru menjadi jenis 'kandang' baru bagi penghuninya.

Seperti inilah kehidupan sebenarnya bagi para pasien di lembaga-lembaga ini.

Baca Juga: Operasi Ten-Go, Serangan Gila Angkatan Laut Jepang Demi Perlihatkan Jiwa Bushido yang Berakhir Mengenaskan