Penulis
Intisari-Online.com - Cermin perunggu berusia 1.900 tahun yang terpelihara dengan sangat baik telah digali di Fukuoka, Jepang.
Artefak yang ditemukan pada 2017 ini menonjol karena kondisinya yang masih bagus dan ukiran tulisan menarik di permukaannya yang tampaknya menjadi kenyataan.
Menurut The Asahi Shimbun, cermin sepanjang 11,3 cm itu dibuat di Cina pada masa Dinasti Han (25-220 M).
Para pejabat mengatakan bahwa cermin itu istimewa karena ditemukan utuh dan sangat terawat.
Lingkungan yang lembab mungkin membantu melestarikan cermin meskipun terkubur dalam waktu yang sangat lama.
Hidenori Okamura, seorang profesor arkeologi Tiongkok di Universitas Kyoto, mengungkap tentang situs penggalian dan kemungkinan penggunaan cermin perunggu itu.
"Cermin kemungkinan besar digunakan untuk upacara keagamaan," katanya.
Ini bukan pertama kalinya cermin perunggu yang luar biasa ditemukan di Jepang.
April Holloway sebelumnya melaporkan pengakuan atas apa yang disebut "cermin ajaib" di Museum Nasional Kyoto.
Seperti yang ditulis Holloway, "Apa yang disebut 'cermin ajaib' memiliki karat sedikit di permukaannya."
"Itu kemudian menciptakan pola di bagian belakang saat cahaya memantul dari depan."
Baca Juga: Tanpa Biaya, Kini Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Secara Gratis, Ini Syaratnya
"Ada beberapa pendapat bahwa jenis cermin ini mungkin telah digunakan dalam upacara pemujaan matahari."
Kembali pada cermin perunggu berusia 1.900 tahun yang digali di Fukuoka.
Teks yang tertulis di cermin itu bertuliskan, "chang yi zisun," yang berarti, "untuk memberi manfaat bagi generasi masa depan selamanya."
Tampaknya prasasti itu menjadi kenyataan, karena para peneliti percaya bahwa artefak dapat membantu mengidentifikasi dan mengencani artefak lain dari periode Yayoi.
Cermin ini juga membantu meningkatkan kesadaran dan minat pada masa lalu karena dipamerkan di Museum Kota Fukuoka.
Jadi, ramalan ukirannya nampaknya menjadi kenyataan.
Cermin perunggu ini ditemukan terkubur bersama gerabah yang berasal dari periode Yayoi tengah hingga akhir.
Baca Juga: 'Yang Beli Polisi-polisi yang Jaga,' Rezeki Pedagang Asongan di Balik Riuh Demonstran di Gedung KPK