Daripada Memutar Sejauh 18 Kilometer, Berikut Fakta Seputar 'Motor Flying Fox' yang Seberangi Sungai Selebar 14 Meter

Tatik Ariyani

Penulis

Akhir-akhir ini, mungkin Anda dibuat tidak asing terhadap video dua perempuan yang menyeberangi sungai dengan sepeda motor diikat.

Intisari-Online.com - Akhir-akhir ini, mungkin Anda dibuat tidak asing terhadap video dua perempuan yang menyeberangi sungai dengan sepeda motor diikat tali layaknya flying fox.

Dalam video berdurasi 1 menit 14 detik yang viral itu, dua perempuan terlihat duduk berboncengan di atas motor yang kedua setang dan bagian belakangnya sudah dikaitkan ke tali.

Dengan hanya mengandalkan kekuatan tali, kedua orang ini dan sepeda motornya meluncur ke seberang sungai.

Setelah tali tuas selesai dipasang oleh beberapa anak laki-laki sebelumnya.

Baca Juga: Dikira Hanya Pilek dan Batuk Biasa, Ternyata Bocah Ini Idap Penyakit Mematikan, Peringatan Buat Orangtua untuk Mengenali Gejala-gejala Awalnya

Hasil penelusuran Kompas.com, video tersebut diambil di Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau.

Afnan Pulungan, mantan Kepala Desa Sei Kumango mengatakan penyeberangan ala Flying Fox tersebut dibuat oleh salah satu warga yang bernama Aris, yang menghubungkan Desa Sei Kumango dan Dusun Marubi, Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai.

Di seberang Desa Sei Kumango merupakan Dusun Marubi, Desa Batang Kumu yang berada di areal perkebunan sawit PT Marihat.

"Penyeberangan dibuat dengan sling. Lalu sepeda motornya diikat dengan tali.

Baca Juga: Pasang Tarif Hanya Rp10 Ribu untuk Setiap Pasien, Dokter Mangku Malah Sempat Gratiskan Biaya Berobat Sebelum Ditipu Pasien

Karena di situ lokasinya landai. Lebar sungai sekitar 14 meter" kata Afnan.

Untuk menuju Dusun Marubi melalui jalan poros, maka warga harus menempuh jarak sekitar 18 kilometer.

"Kalau mutar lewat jalan poros KUD, memang jauh. Jaraknya sekitar 18 kilo.

Baca Juga: Tanpa Biaya, Kini Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Secara Gratis, Ini Syaratnya

Jalannya juga bagus. Tapi Aris (salah satu warga) membuat tempat menyeberang itu biar cepat sampai ke kebun," ujar Afnan.

Afnan menjabat sebagai Kepala Desa Sei Kumango selama enam tahun dan berakhir pada bulan Juli 2019 lalu.

Sehingga dia tahu bahwa penyebarangan ala flying fox tersebut dibuat warganya untuk pergi ke kebun sawit.

"Saya pun jadi kaget video itu bisa viral. Tadi orang dari dinas PUPR Rohul sampai datang meninjau ke lokasi," sebut Afnan.

Bukan akses untuk umum

Baca Juga: Kisah para Pencicip Makanan Hitler, 'Menangis Seperti Anjing' Setiap Kali Nyawa Mereka Tak Terenggut oleh Makanan yang Mereka Cicip

Afnan menegaskan tempat penyeberangan itu bukan akses lalu lintas masyarakat seperti biasanya dan hanya digunakan untuk warga yang akan pergi ke kebun sawit.

Ia menyayangkan rekaman video warga yang sedang menyeberang menggunakan sepeda motor itu viral di media sosial.

"Itu bukan jalan lintas yang digunakan bagi semua orang.

Baca Juga: 'Yang Beli Polisi-polisi yang Jaga,' Rezeki Pedagang Asongan di Balik Riuh Demonstran di Gedung KPK

Tapi hanya warga yang punya ke kebun diseberang saja. Di video itu kan seakan-akan memperlihatkan lalu lintas warga, tapi belum dibangun jembatan. Bukan seperti itu sebenarnya," ungkap Afnan.

Meski cukup banyak warga yang menyeberang dengan sling tersebut, sejauh ini belum ada warga yang jatuh ke sungai.

Namun ia mengatakan bahwa tempat penyeberangan tersebut sangat ekstrem dan membahayakan.

"Kalau korban jatuh setahu saya belum ada.

Memang beberapa petani kadang juga membawa sepeda motor dengan barang-barang hasil seperti karet, sawit sebagainya," kata Afnan.

Baca Juga: Banyak Tersebar di Indonesia! Inilah 5 Tanaman Paling Mematikan di Dunia, Bahkan Bisa Berujung Fatal Hanya dengan Menyentuhnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Video Perempuan Menyeberangi Sungai Naik Motor Ala "Flying Fox", Jalan Alternatif ke Kebun Sawit"

Artikel Terkait