Find Us On Social Media :

Kisah Batu Temanten Gagal Dibongkar dengan Alat Berat Hingga Akhirnya Warga Minta Bantuan Keraton Untuk Lakukan Hal Ini

By Afif Khoirul M, Jumat, 13 September 2019 | 21:00 WIB

Proses pemindahan batu temanten.

Intisari-online.com - Watu Temanten ( Batu Pengantin ) di Desa Semugih, Gunung Kidul, Yogyakarta akhirnya dapat dibongkar.

Sebelumnya warga sudah berusaha untuk membongkar batu tersebut dengan bantuan alat besar, namun tidak bisa.

Karena hal itu, warga Desa Semugih meminta bantuan pihak Keraton Yogyakarta untuk memindahkan batu tersebut sesuai dengan ritual dan adat Yogyakarta.

Panas terik matahari tidak dihiraukan oleh ribuan warga Desa Semugih dan sekitarnya. Mereka berkumpul untuk melihat prosesi pemindahan batu yang terletak di tengah-tengah lahan yang terkena perluasan Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS).

Baca Juga: ‘Cinta Bukan Asal Lihat, Memandang Matanya, Lalu Hati Berdebar!’, Inilah Arti Cinta Menurut Hasri Ainun Habibie

Saat beristirahat tiba-tiba muncul sebuah batu yang berukuran besar menimpa kedua orang tersebut.

Akhirnya hingga saat ini batu yang menimpa kedua pengantin disebut warga sekitar dengan nama Watu Temanten (Batu Pengantin).

Di bagian atas batu tersebut ditumbuhi dua pohon jati yang tidak terlalu besar ukurannya.

Menurut Kepala Desa Semugih, Sugiarto kedua pohon jati yang tumbuh di bagian atas merupakan perwujudan dua pengantin yang tertimbun batu tersebut.

Baca Juga: Kisah Pilu Mbah Kasbi, Kakek Lumpuh yang Ditelantarkan Anak-anaknya, Tetangga Kapok Membantu karena Sikap Anaknya Ini

"Kemarin saat akan diukur tidak bisa, lalu dicoba untuk dibongkar mesin juga tidak mampu," katanya ketika ditemui Tribunjogja.com sebelum prosesi upacara adat pemindahan batu dimulai.

Karena kesulitan mengukur dan memindah batu.