Harga Jualnya Capai Rp1 Miliar, Kuburan Mammoth Berusia 50.000 Tahun Ini Dikacaukan oleh Pemburu Gading

Mentari DP

Penulis

Sayangnya, tempat berharga ini sedang dijarah oleh pemburu gading untuk dijual di pasar gading ilegal.

Intisari-Online.com - Makam mammoth berusia 50.000 tahun ini adalah situs harta karun dunia paleontologis dengan banyak tulang-tulang mammoth, badak wol, bison dan rusa zaman Pleistosen.

Mereka terawetkan dalam kondisi sempurna di lapisan es.

Di tempat inilah tersimpan hewan-hewan prasejarah yang sekarang sudah punah.

Sayangnya, tempat berharga ini sedang dijarah oleh pemburu gading untuk dijual di pasar gading ilegal.

Baca Juga: Konon Jadi Rebutan Geng-geng Terkenal di Meksiko, Tak Disangka Inilah Keistimewaan dari Terowongan Ini

Situs unik ini menarik para pemburu tulang

Situs unikini ditemukan pada pergantian abad ke-20 oleh penjelajah Kutub Utara Baron Eduard von Toll.

Beberapa tengkorak yang ditemukan di sini sangat terawat sehingga mereka masih memiliki kulit di atasnya, sementara tanduk kuno masih menampilkan penutup lapisan luarnya.

Baca Juga: Kisah Keluarga Colt, Keluarga 'Inses' di Mana Anak-anak Berhubungan Intim Dengan Anggota Keluarga Lainnya, Kondisinya Mengenaskan Saat Ditemukan

"Tingkat pengawetan ini tidak pernah terdengar di sebagian besar Eurasia, dan inilah yang menjadi kutukan situs."

"Karena puluhan pemburu tulang berkumpul di sini setiap musim panas dengan pompa mereka," kata paleontolog Sergey Leshchinsky.

"Sebagian besar tengkorak benar-benar terawetkan dengan tendon dan tulang rawan utuh.”

Para penjarah menggunakan jet air industri bertekanan tinggi, seperti yang mungkin Anda lihat digunakan oleh petugas pemadam kebakaran, untuk 'menggali' tulang dan sisa-sisa jasad ini.

Seperti yang Anda duga, pompa jet ini melenyapkan permafrost dan dapat menghancurkan relik.

Baca Juga: Cerita Mia Khalifa Sebagai Mantan Bintang Dewasa: Video Itu Menghancurkan Hidup Saya dan Membuat Saya Malu

Gading mammoth tidak kurang dari tanduk badak berbulu adalah komoditas di Rusia dan luar negeri.

Masing-masingnya sendiri dapat dijual hingga Rp100 juta - Rp1 miliar.

"Para pemburu menggunakan selang pemadam api untuk menyedot air dari sungai Yunyugen dan mengarahkannya ke dinding perbukitan permafrost."

"Pencucian tulang berlangsung sepanjang musim panas", kata Profesor Leshchinsky.

Situs di Yunyugen, sebelah utara Yakutia, Siberia ini dengan ribuan peninggalan prasejarahnya dihancurkan setiap musim panas, dan kekacauan terus berlanjut karena situs tersebut tidak dilindungi oleh negara.

Baca Juga: Setiap Bulan Suro Mendaki Bulan Lawu, Kakek 81 Tahun yang Ditemukan Tersesat dan Tergeletak Tak Berdaya Ini Dijemput Mutholib

Artikel Terkait