Find Us On Social Media :

Kisah Horor KKN di Desa Penari Memang Punya Manfaat, Tapi Bisa Bikin Trauma Seumur Hidup Jika Tak Ikuti Aturan Ini

By Ade S, Sabtu, 31 Agustus 2019 | 16:45 WIB

KKN di Desa Penari

Intisari-Online.com - Kisah horor yang tengah viral berjudul KKN di Desa Penari memang tengah menjadi bahan perbincangan di dunia maya.

Cerita yang dituturkan melalui media sosial Twitter oleh akun @simpleman tersebut membuat banyak warganet Indonesia 'menikmatinya'.

Namun, beberapa orang juga urung membacanya dengan alasan takut. Padahal, menurut para ahli, membaca kisah hantu seperti KKN di Desa Penari punya manfaat.

Mathias Clasen dari School of Communication and Culture, Aarhus University, Denmark yang juga penulis buku Why Horror Seduces dalam artikel ScienceNordic, 7 Januari 2018, menulis bahwa kesukaan kita terhadap cerita horor berasal dari sifat alamiah manusia.

Baca Juga: Viral Cerita KKN Desa Penari di Media Sosial, Kenapa Kisah Horor Selalu Bikin Penasaran dan Menarik Perhatian?

"Hasil penelitianku menunjukkan bahwa manusia telah berevolusi untuk menemukan kesenangan dalam situasi yang memperbolehkan kita untuk mengalami emosi negatif dalam konteks yang aman," ujarnya.

Dia pun memberi contoh permainan petak umpet.

Menurut Clasen, petak umpet sebenarnya adalah simulasi interaksi predator dan mangsa yang mengajari anak-anak cara agar tidak menjadi mangsa dalam situasi yang sebetulnya aman.

"Mereka (anak-anak) menganggapnya (petak umpet) menyenangkan, dan rasa senang adalah cara evolusi untuk memotivasi kita terhadap perilaku adaptif," ujarnya.

Baca Juga: Cerita Mengejutkan Sekaligus Horor dari Anak-anak yang Dulunya Terbunuh dalam Tragedi 9/11

Cerita horor pun demikian. Dengan membaca cerita horor, seperti KKN di Desa Penari, kita belajar untuk bermain dengan emosi negatif yang timbul dari mekanisme perlindungan diri terhadap rasa takut, dan mengembangkan strategi untuk mengatasinya.

"Sistem tersebut muncul dari evolusi untuk melindungi kita dari bahaya," ujarnya.

Senada dengan Clasen, Dr. Margee Kerr yang merupakan seorang staf sosiologis di rumah hantu ScareHouse dan pengajar di Robert Morris University dan Chatham University, berkata bahwa untuk benar-benar menikmati situasi yang menakutkan, kita harus benar-benar tahu bahwa mereka berada dalam lingkungan yang aman.

Dengan demikian, kita punya waktu untuk memproses bahwa apa yang mereka alami bukan ancaman ÿang "sesungguhnya".

Baca Juga: Biksu Ini Rapalkan Mantra dan Beri Bunga Sesaji pada Sebuah Sepeda Motor, Ternyata Tujuan Sebenarnya Sungguh Horor

"Intinya adalah untuk memicu respons lari-atau-berperang yang luar biasa untuk mengalami banjir (hormon) adrenalin, endorfin dan dopamin, tetapi dalam ruang yang benar-benar aman," ujarnya, seperti dilansir dari The Atlantic, 31 Oktober 2013.

Untuk diketahui, hormon adrenalin mempertajam fokus mental kita agar dapat berpikir lebih cepat, mengurangi kemampuan tubuh untuk merasakan rasa sakit dan meningkatkan kekuatan untuk sementara waktu.

Sementara itu, endorfin dapat mengurangi rasa stres dan sakit, dan dopamin yang dikenal sebagai ""hormon bahagia" terlibat dalam sistem penghargaan, motivasi, memori dan atensi.

Dr Kerr juga berkata bahwa banyak orang suka situasi menakutkan karena ketika berakhir, itu membuat mereka merasa lebih percaya diri telah berhasil menyelesaikannya.

Baca Juga: Mungkinkah Menonton Film Horor Dianggap Baik untuk Kesehatan? Ini Jawaban Para Ahli!

Hal-hal inilah yang membuat para pakar merekomendasikan membaca cerita horor, menonton film horor atau masuk ke rumah hantu; meskipun Anda bukan penggemar berat genre horor.

Meski demikian, mereka juga menyarankan untuk memulainya dari yang tidak terlalu menakutkan dulu.

Clasen menyebutnya sebagai latihan untuk mekanisme perlindungan diri terhadap rasa takut.

Dr Kerr pun mengatakan, aku pernah berbicara dengan begitu banyak orang yang tidak akan pernah masuk ke rumah hantu karena mereka pernah mengalaminya saat masih kecil dan malah trauma.

"(Ini karena) zat-zat kimia yang dilepaskan selama perang-atau-lari bisa bekerja seperti lem yang membangun memori kuat mengenai pengalaman menakutkan. Jika Anda terlalu muda untuk tahu bahwa monster-monster itu bohongan, pengalaman masuk rumah hantu bisa jadi trauma yang tidak bisa dilupakan," katanya.

 

(Shierine Wangsa Wibawa)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan Baca KKN di Desa Penari Bermanfaat untuk Anda, Menurut Sains".

Baca Juga: Terbangun dari Kolaps, Kedua Tangan dan Kaki Wanita Ini Sudah Diamputasi, 'Itu Seperti Kisah Horor'