Intisari-Online.com - Batuk darah biasanya karena seseorang menderita penyakit dalam yang cukup parah.
Namun, lain halnya dengan kisah berikut ini seorang anak menderita batuk darah selama 10 hari, rupanya disebabkan oleh mengonsumsi air mentah.
Melansir Daily Mirror pada Rabu (28/8/19), Bocah asal Guizhou ini awalnya minum air mentah dari gunung.
Ayahnya, Pan mengatakan putranya telah bermain di pegunungan sekitar rumahnya selama liburan sekolah.
Namun, setelah pulang ke rumah dia mulai mengalami batuk-batuk dan seringkali disertai darah selama 10 hari kemudian.
Akhirnya karena khawatir dengan kesehatannya, ayahnya membawa anak tersebut ke dokter untuk mendapatkan perawatan medis.
Namun, Dokter setempat tidak bisa merawat bocah itu.
Dia kemudian dipindahkan ke rumah sakit yang lebih besar di Rumah Sakit Bersalin dan Perawatan Kesehatan Anak Guiyang, di Ibukota Provinsi.
Setelah diperiksa dokter Sun Yongfeng yang merupakan Wakil Kepala Kedokteran dan Pernapasan di fasilitas itu menemukan penyebab batuk darah anak tersebut.
Dia mengatakan, "Kami melakukan bronkoskopi dan menemukan organisme coklat di trakea-nya."
"Itu akan masuk dan keluar dari tenggorokannya, jadi kami pikir hewan itu adalah lintah," katanya.
Rekaman mengerikan menunjukkan bagaimana parasit besar itu bergeliat di tenggorokan bocah tersebut, dan hampir menempati seluruh trakea-nya.
Kecurigaan petugas medis dikonfirmasi ketika dia mulai mengecek tenggorokan bocah itu, untuk mengambil organisme tersebut.
Baca Juga: Masuk Taman Safari dengan Mobil dan Bertemu Badak yang Sedang Mengamuk, Maka Beginilah Jadinya
"Hewan itu hidup," kata Dokter Sun.
Bocah itu memiliki kebiasaan main di pegunungan dekat rumah dan minum air mentah dari sungai di gunung tersebut.
Dr Sun percaya bahwa mungkin secara tidak langsung anak tersebut telah menelah lintah, hingga hewan tersebut menempel di trakeanya.
Selain itu, hal yang mungkin dan berbahaya dari minum air mentah di pegunungan, mungkin anak tersebut menelan telur lintah, itu juga salah satu hal yang berbahaya.
Kini anak tersebut telah pulih dan diperkirakan tidak akan menderita efek jangka panjang.