Penulis
Intisari-Online.Com -Seorang pria dituduh membunuh istrinya dengan meracuni semangkuk sereal dengan heroin hanya beberapa minggu setelah dia melahirkan anak keduanya.
Melansir Mirror, Rabu (28/8/2019), Christina Ann-Thompson Harris (36) meninggal di rumahnya di Davison, Michigan, pada 29 September 2014.
Baru kemudian lima tahun setelah kejadian tersebut, suaminya ditangkap aparat berwenang.
Jason Thomas Harris (44) ditangkap karena pembunuhan berencana tingkat pertama, permohonan pembunuhan dan pengiriman zat yang dikendalikan yang menyebabkan kematian, ABC 12 melaporkan.
Polisi memperoleh informasi bahwa Harris diduga mencoba menyewa pembunuh bayaran untuk membunuhistrinya sebelum akhirnya memberi makan sereal yang mengandung heroin.
Penyelidik percaya dia memberinya semangkuk sereal pada malam sebelum dia meninggal.
Menurut laporan, ibu Christina mengatakan dia melihat putrinya pada malam sebelum kematiannya dan menemukannya dalam keadaan sehat.
Harrissebelumnya mengatakan padapolisi bahwaistrinyamenderita gejala flu dan telah minum obat untuk mengobatinya.
Pada pagi hari tanggal 29 September 2014, Harris dilaporkan menelepon seorang tetangga dan memintanya untuk memeriksa istrinya.
Tetapi tetangga itu mendapati Christina tidak responsif di tempat tidur.
Saudara-saudara Harris dilaporkan kemudian memberi tahu polisi tentang pernyataan yang ia buat tentang 'menyingkirkan Christina'.
Beberapa rekan kerja juga mengatakan mereka telah mendengar pernyataan yang mengkhawatirkan darinya.
Menurut rekannya, Harris sempatmengatakan dia tidak ingin bercerai sehingga dia tidak perlu berurusan dengan masalah hak asuh anak dan pembayaran tunjangan anak.
Seorang rekan kerjanya mengklaim Harris telah berbicara tentang mempekerjakan pembunuh bayaran untuk membunuh istrinya.
Dia bahkan diduga meminta rekan kerjanya untuk melakukan pembunuhan sebesar 5.000 dolar (Rp 71, 2 juta).
Tak hanya itu, Harris juga diduga terlibat dalam pembicaraan tentang menemukan obat-obatan yang tidak berbau dan tidak berasa.
Karena Christina baru saja melahirkan, dia menjalani tes darah rutin dan tidak ada yang menunjukkan jejak obat.
Air susu ibu yang diuji juga tidak menunjukkan jejak heroin.
Kantor pemeriksa medis pada awalnya memutuskan kematiannya karena overdosis heroin yang tidak disengaja.
Tetapi para penyelidik sampai pada kesimpulan bahwa dia bukan pengguna narkoba dan petugas pemeriksa medis mengubah penyebab kematiannya sebagai pembunuhan daripada overdosis yang tidak disengaja.