Penulis
Intisari-Online.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikenal akrab dengan beberapa pemimpin negara.
Sebut saja Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Nah, kali ini Presiden Jokowi disebut sebagai 'saudara' oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Duta Besar RI untuk Republik Turki Lalu Muhamad Iqbalmenyerahkan surat kepercayaan dari Presiden RI kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam upacara yang berlangsung di Istana Kepresidenan Kulliyesi, Ankara, Jumat (23/8/2019).
Baca Juga: 'Dulu Presiden Soekarno Gagal Pindahkan Ibu Kota Karena Asian Games'
Dalam pembicaraan bilateral usai Upacara Penyerahan Surat Kepercayaan yang didahului dengan Upacara Penghormatan oleh Pasukan Khusus Kepresidenan (presidential guard),
Presiden Erdogan beberapa kali menyebut Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan sapaan "my brother" atau "saudaraku".
"Di setiap pertemuan di mana kami hadir, saya selalu menyempatkan diri bertemu dengan brother Widodo," ucap Presiden Erdogan kepada Dubes Iqbal, sebagaimana disampaikan melalui keterangan tertulis KBRI Ankara dan dikutip Antara, Sabtu (24/8/2019).
Presiden Erdogan merujuk ceritanya tersebut ketika bertemu dengan Presiden Jokowi di Osaka, Jepang, beberapa waktu lalu.
Pembicaraan bilateral antara Presiden Erdogan dengan Dubes RI tersebut berlangsung di ruang tamu Istana Kepresidenan Kulliyesi, yang menjadi simbol Turki baru.
Iqbal sendiri mengatakan, Presiden Erdogan sangat memberikan perhatian khusus kepada Indonesia.
"Dalam diskusi yang sangat interaktif, sangat jelas bahwa Presiden Erdogan memberikan perhatian khusus kepada Indonesia."
"Indonesia dan Presiden Jokowi punya tempat khusus di hati beliau," kata Dubes Iqbal menceritakan suasana diskusinya dengan Presiden Erdogan.
Satu Jam Lebih
Dalam diskusi tersebut, Presiden Erdogan didampingi oleh Penasihat dan Juru Bicara Kepresidenan Ibrahim Kalin serta Dirjen Asia Pasifik Kemlu Namik Guner Erpul.
Sementara, Dubes Iqbal didampingi oleh keluarga dan Wakil Dubes RI untuk Turki Hikmat Moeljawan serta Atase Pertahanan KBRI Ankara Sjaiful Thalib.
Iqbal menambahkan, perbincangan dirinya dengan Presiden Erdogan berlangsung cukup lama.
Bahkan, lebih lama dibandingkan saat Presiden Erdogan berbincang dengan dubes negara lain.
"Duta besar lain pada umumnya mendapatkan kesempatan berbicara dengan beliau (Erdogan) sekitar 15 sampai 30 menit."
"Sedangkan kami mendapatkan kesempatan satu jam lebih dan diminta bersama keluarga," ujar Iqbal.
"Ini sebuah kehormatan buat saya dan bangsa yang saya wakili. Ini menunjukkan bahwa Indonesia punya tempat khusus di hati beliau," lanjut dia.
Dalam pembicaraan bilateral tersebut, Presiden Erdogan dan Dubes Iqbal membahas berbagai isu bilateral, antara lain rencana kunjungan Presiden Erdogan ke Jakarta, rencana perluasan kerja sama industri pertahanan menjadi kerja sama pertahanan, penyelesaian perjanjian perdagangan bebas kedua negara serta kerja sama penanggulangan terorisme.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Erdogan juga berbicara dengan kedua putri Dubes Iqbal, Baiq Renaisantya dan Baiq Sophie, mengenai studi, aktivitas dan makanan kesukaan mereka di Turki.
Selain Indonesia, tiga dubes lainnya yakni dari Filipina, Mali dan Irak. Mereka mendapat kesempatan menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Erdogan pada hari yang sama.
Indonesia mendapatkan giliran pertama untuk menyerahkan surat kepercayaan. Dubes Iqbal sendiri mulai menjalankan tugas secara resmi pada awal Juni 2019.
Iqbal yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu, dilantik menjadi Dubes RI untuk Turki oleh Presiden RI pada 7 Januari 2019.
Dengan telah menyerahkan surat kepercayaan tersebut, diharapkan Iqbal akan lebih mudah menjalankan tugas-tugasnya sesuai tata krama diplomatik. (Fabian Januarius Kuwado)
(Artikel ini telah tayang di kompas.comdengan judul "Saat Erdogan Sebut Jokowi "My Brother" di Depan Dubes RI")