Find Us On Social Media :

Akhir Hidup Sunyi Paula Hitler, Adik Perempuan Sang Diktator, 'Saat Anak-anak, Kami Main Indian Merah'

By Nieko Octavi Septiana, Senin, 19 Agustus 2019 | 19:30 WIB

Adolf Hitler (kiri) dan adiknya, Paula.

Intisari-Online.Com - Adolf Hitler, sebuah nama yang bisa dipastikan diketahui oleh hampir semua orang di seluruh penjuru dunia.

Adolf Hitler dikenal sebagai pemimpin Nazi Jerman yang diktator. Namun tak banyak yang tahu mengenai latar belakangnya.

Begitu juga mengenai adik kandung Adolf Hitler, tak banyak publik yang mengenalnya.

Pada 1930, seorang wanita bernama Paula Hiedler dipecat dari pekerjaannya di sebuah perusahaan asuransi di Wina, Austria.

Baca Juga: 'Tragedi Malam Pisau Panjang', saat Adolf Hitler Habisi Sahabat Karibnya Sendiri untuk Sahkan Pembantaian 'Politik'

Dia adalah pekerja keras, aset berharga bagi perusahaan. Jadi mengapa dia dilepaskan begitu tiba-tiba saat perang dunia kedua mulai terjadi?

Ternyata, itu karena nama belakangnya.

Nama "Hiedler" pada awalnya hanyalah salah satu nama keluarga Jerman.

Sementara Paula menggunakan ejaan tradisional, saudaranya, Adolf memilih versi lain: Hitler.

Saudara lelakinya telah mengubah nama tersebut menjadi salah satu yang bisa dikatakan paling dibenci dalam sejarah. Tapi Paula tak mengetahuinya.

Sebelum dia tumbuh besar untuk dihina oleh pergaulan, Paula Hitler hanyalah anak bungsu dari keluarga Jerman kelas menengah.

Dilahirkan pada 21 Januari 1896, Paula adalah anak bungsu dari Alois dan Klara Hitler dan yang terakhir dari saudara kandung Adolf (Sang Führer memiliki satu saudara kandung penuh lainnya, seorang saudara lelaki, dan dua saudara kandung dari pernikahan kedua ayahnya).

Ketika Paula berusia enam tahun, ayahnya Alois meninggal setelah menderita pendarahan pada pleura.

Klara memindahkan kedua anaknya yang masih kecil dari rumah keluarga di Leonding ke sebuah apartemen sederhana di Linz, sebuah kota kecil di Austria utara.

Mereka hidup hemat selama beberapa tahun, hidup dari uang pensiun pemerintah yang ditinggalkan Alois. Klara tidak bekerja, hanya mengabdikan hidupnya untuk anak-anaknya.

Sayangnya, dia menyusul suaminya dengan cukup cepat, hanya lima tahun setelah kematian suaminya, Klara meninggal.

Pada 1906, Klara melihat ada benjolan di payudaranya, tetapi mengabaikannya.

Dokter keluarga akhirnya memeriksanya dan memastikan dia menderita kanker payudara.

Adolf, sebagai yang tertua, memikul tanggung jawab dan menyampaikan kabar itu kepada ibu dan saudara perempuannya.

Klara pasrah pada nasibnya, meskipun putrinya yang masih kecil tidak mengerti apa yang sedang terjadi.

Pada usia 11 tahun, dia mulai bersandar pada kakak laki-lakinya, yang hampir tujuh tahun lebih tua darinya, tak membebani ibunya yang sedang sekarat.

Setelah Klara meninggal, Adolf pindah ke Wina dan Paula Hitler tetap tinggal di flat keluarga kecil di Linz.

Mereka hidup dari sisa pensiun pemerintah ayah mereka, serta gaji kecil pemerintah yang diberikan kepada mereka.

Baca Juga: Terkenal Kejam dan Berkuasa, Siapa Sangka Ternyata Adolf Hitler Suka Nonton Film ‘Putri Salju’