Para ilmuwan bawah laut kemudian mengonfirmasi bahwa itu adalah cumi piglet (Helicocranchia sp.), yang namanya diambil karena bentuknya yang bundar serta memiliki moncong seperti babi.
Diketahui bahwa cumi piglet mengatur daya apungnya melalui ruang internal yang dipenuhi amonia, yakni bahan kimia relatif umum di Bumi yang berbahaya bagi manusia jika terpapar dalam konsentrasi tinggi.
Dilihat dari kamera, makhluk ini terlihat besar. Padahal, ukurannya tidak lebih dari sebuah pir.
“Cumi piglet seperti memiliki mata, hidung, dan rambut,” ujar salah satu peneliti yang terekam dalam video. Yang dimaksud “rambut” sebenarnya adalah tentakel cumi yang sekilas mirip dengan tanduk rusa.
Cumi piglet masuk ke dalam jenis cephalopoda, moluska bawah air yang cerdas–sama dengan gurita, sotong, dan nautilus bilik.