Find Us On Social Media :

Soal Isu PHK Massal di NET TV, Jika Anda di-PHK, Begini Cara Mengelola Keuangan Keluarga Setelah Terkena PHK

By Mentari DP, Sabtu, 10 Agustus 2019 | 18:00 WIB

Jika Anda di-PHK, begini cara mengelola keuangan keluarga setelah terkena PHK.

Intisari-Online.com – Beberapa waktu lalu, media sosial digemparkan soal PT NET Mediatama Indonesia atau yang  dikenal NET TV melakukan PHK massal.

Bahkan berita terkait PHK massal NET TV menjadi trending topic di Twitter Indonesia dari Kamis (8/8/2019) hingga Jumat (9/8/2019).

Mendengar berita ini, Komisaris Utama PT Net Mediatama Televisi Wishnutama Kusubandio membantah adanya pemecatan massal di TV dengan jargon "Televisi Masa Kini" tersebut.

“Menurut informasi yang disampaikan kepada saya oleh BOD, tidak ada PHK seperti yang diberitakan," ujar Wishnutama seperti dilansir dari kompas.com pada Sabtu (10/8/2019).

Baca Juga: Bukan Di-PHK, Karyawan Net TV Diminta Undurkan Diri: Ini Beda Hak Pesangon Bagi Pekerja yang Resign dan Di-PHK

COO PT NET Mediatama Indonesia Azuan Syahril juga membantah pihaknya melakukan PHK massal.

Namun menurut Azuan, pihaknya hanya menawarkan karyawan NET TV untuk mengundurkan diri.

Jika ada yang ingin mengundurkan diri, perusahaannya akan memberikan tawaran menarik.

Menurut dia, langkah ini dilakukan setelah menjalin kesepakatan dua arah antara pihak manajemen dan karyawan.

Salah satu hal yang paling ditakutkan di tengah kondisi ekonomi seperti saat ini, yang oleh beberapa pihak dianggap ‘hampir krisis,’ adalah terkena PHK.

Padahal, masih banyak orang Indonesia tidak tahu cara mengelola keuangan keluarga setelah terkena PHK.

Apalagi, masih banyak orang di Indonesia yang tidak terlalu peduli dengan dana darurat.

Alhasil, saat tulang punggung keluarga kehilangan penghasilan, keluarga tadi tidak memiliki dana darurat yang cukup, atau bahkan tidak memiliki dana darurat sama sekali.

Dana pesangon

Lalu, bagaimana sebaiknya pengaturan keuangan keluarga saat pencari nafkah di keluarga terkena PHK sementara dana darurat tidak ada atau tidak mencukupi?

Dalam kondisi tersebut, keuangan keluarga untuk sementara terpaksa bergantung pada pesangon yang diberikan perusahaan.

Tentu saja, dana pesangon tersebut tidak boleh digunakan sembarangan.

Agar dana pesangon bisa mencukupi kebutuhan keuangan keluarga selama belum menemukan pekerjaan baru, buatlah prioritas penggunaan dana.

Baca Juga: Kisah Haru Jodi, Bocah 7 Tahun ke Sekolah Pakai Baju Kotor dan Tanpa Alas Kaki, Serta Tinggal di Gubuk Kecil