Penulis
Intisari-online.com - Pada jumat (2/8/2019), sekitar pukul 19.00 WIB, sebuah gempa berkekuatan 7,4 SR guncang Barat Daya Banten.
Angka 7,4 untuk sebuah gempa adalah kekuatan yang besar mengingat terjadinya di kawasan yang padat penduduk seperti di Pulau Jawa.
Getaran ini dirasakan dari Banten, Jakarta, Bandung hingga Solo.
Tentu saja gempa seperti ini bisa menimbulkan kepanikan karena datang tanpa diundang dan tanpa diprediksi, namun bagi Anda yang sering memerhatikan fenomena alam.
Rupanya sebelum gempa terjadi, biasanya akan muncul tanda berupa kilatan cahaya di langit.
Kilatan cahaya langka ini muncul sebelum terjadi gempa Meksiko dan gempa Lombok beberapa waktu lalu.
Menurut ahli, kilatan cahaya aneh itu disebabkan oleh sifat listrik batuan tertentu, seperti batuan basal dan gabbrol yang memiliki cacat kecil dalam kristal mereka.
Saat gelombang seismik menyerang, muatan listrik di bebatuan tersebut mungkin dilepaskan dan menimbulkan cahaya aneh.
Baca Juga: Gula Darah Rendah Timbulkan Risiko Kecelakaan hingga Kematian, Ketahui Gejala dan Pencegahannya
"Saat alam menekankan bebatuan tertentu, muatan listrik diaktifkan, seolah-olah ada baterai di kerak Bumi yang menyala," ujar Friedemann Freund seorang profesor fisika dari San Jose State University dalam wawancara dengan National Geographic, Juli 2014.
Menurut Freund yang juga seorang peneliti senior di NASA Ames Research Center, kilatan cahaya sebelum gempa ini juga dijuluki petir gempa.
Saat petir gempa terbentuk, ia memiliki bentuk dan warna yang berbeda.
Umumnya petir gempa berwarna kebiruan yang tampak keluar dari tanah kemudian melayang di udara selama puluhan detik hingga hitungan menit dan kilatannya bisa merentang sampai 200 meter.
Namun, kilatan cahaya sebelum gempa ini relatif jarang.
Para ahli memperkirakan, hanya ada kurang dari 0,5 persen petir gempa bumi di seluruh dunia.
"Kilatan cahaya dapat terjadi beberapa minggu sebelum gempa bumi besar atau selama getaran muncul. Petir gempa ini terlah terekam pada jarak hingga 160 kilometer dari episentrum gempa," kata Freund. (Gloria Setyvani Putri/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Fenomena Tak Terduga yang Terjadi saat Gempa Palu dan Lombok"