Menolak Bentuk Pembangunan Apapun di Papua, KKB Suruh TNI Pulang dan Gulung Tikar, 'Kami Bosan Bunuh Kamu Terus'

Tatik Ariyani

Penulis

KKB kembali menyerang anggota TNI yang mengawal pembangunan jalan Trans Papua di Kabupaten Nduga pada Sabtu (20/7/2019).

Intisari-Online.Com -Pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, Egianus Kogoya kembali membuat ulah.

Sebelumnya kelompok separatis ini melancarkan serangan besar-besaran terhadap pekerja pembangunan jalan Trans Papua pada Desember 2018.

Kini KKBkembali menyerang anggota TNIyang mengawal pembangunan jalan Trans Papua di Kabupaten Nduga pada Sabtu (20/7/2019).

Dikutip Gridhot.id dari Antara, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Kolonel Inf M Aidi mengatakan seorang prajurit TNI gugur ditembak ketika sedang menjalankan tugas mengamankan pembangunan jalan trans Papua di Kabupaten Nduga.

Baca Juga: KKB Egianus Kogeya Segera Tamat, Pasukan Siluman Satgultor 81 Turun Gunung

"Gerombolan separatis Nduga kembali berulah, seorang anggota pengamanan pembangunan jalan transPapua gugur sebagai pahlawan pembangunan," katanya di Kota Jayapura, Papua, Sabtu (20/7/2019) seperti dikutip.

Menurut dia, peristiwa itu terjadi tepat di lokasi pembangunan jembatan Sungai Yuguru sebagai bagian dari proyek strategis nasional jalan transPapua Wamena-Mumugu, di Distrik Yuguru, Kabupaten Nduga, Papua.

"Peristiwa tersebut terjadi pada pukul 12.45 WIT, saat anggota TNI sedang melaksanakan istirahat, sholat, makan (Isoma). Secara tiba-tiba mendapatkan serangan yang muncul dari semak belukar dengan jarak sekitar 300 meter dari kedudukan prajurit yang sedang Isoma," jelasnya.

"Berdasarkan laporan yang diterima bahwa pada pukul 14.10 WIT korban, Prada Usaman Hambela akhirnya menghembuskan nafas terakhir, gugur sebagai pahlawan pembangunan karena luka tembak di bagian pinggang," lanjutnya.

Baca Juga: KKB Papua Klaim Dibombardir TNI, Kodam: Pengecut, Sangat Hina di Mata Tuhan

Namun serangan dari KKB yang dipimpin oleh Egianus Kogoya berhasil dipatahkan oleh aksi TNI yang sukses menguasai markas KKB di Distrik Mugi, Nduga, Papua pada Selasa (23/7/2019).

Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi menyampaikan hal tersebut di Jayapura, Rabu (24/7/2019).

"Secara keseluruhan, situasi keamanan saat ini makin kondusif, namun prajurit tetap diminta untuk selalu siaga dan tidak lengah. Prajurti diminta selalu waspada karena tidak tertutup kemungkinan akan ada serangan balik, terutama saat lengah," ujar M. Aidi.

Pada Selasa (23/7/2019), anggota TNI berhasil menguasai rumah warga yang dijadikan markas KKB di Mugi, dan mengamankan satu pucuk senjata api jenis pistol dan 224 butir amunisi dari berbagai kaliber serta dokumen lainnya.

Dikutip dari Kompas, pada kesempatan tersebut, pasukan TNI berhasil mengamankan 1 pucuk pistol standar militer kaliber 9 mm, 3 buah HT, 1 buah GPS, 3 buah magazen, serta ratusan munisi kaliber 5,56 mm dan 7,62 mm.

Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi menyebut hasil sitaan tersebut diyakini hanya sebagian kecil logistik persenjataan yang dimiliki KKB pimpinan Egianus Kogoya.

Baca Juga: KKB Papua: Yang Terhormat Tuan Presiden, Bukan Pembangunan Infrastruktur yang Diinginkan Rakyat Papua

"Pasti banyak karena sumbernya juga banyak. Kita tidak tahu dari mana sumber itu. Contoh beberapa bulan lalu ada seorang warga Polandia yang tertangkap melakukan transaksi, berarti ada pihak-pihak tertentu di luar," ujarnya kepada Kompas.com di Jayapura, Rabu (24/07/2019).

Tak terima mendapat serangan balik dari TNI yang mengobrak-abrik markasnya dan menyita sejumlah senjata dan amunisi kelompoknya, Egianus Kogoya yang merasa berada di atas angin dibanding pasukan TNI mengeluarkan sebuah pernyataan resmi.

Hal ini seperti dikutip dari laman blog milik Sebby Sambom yang merupakan juru bicara TPNPB/OPM.

"TPNPBNEWS: laporan selanjutnya, pada tanggal 23 Juli 2019 PERNYATAAN dari Panglima Kodap III Ndugama Bridgen EGIANUS KOGEYA dan KOMADAN OPERASI PERANG PEMNE KOGEYA, Bahwa:

1. Penembakan di kali Nowem muara kali Yuguru dan Pulpa menewaskan 4 Anggota TNI adalah Murni dari Kami TPNPB kodap III NDUGAMA maka siap bertanggung jawab;

2. Kami sudah menolak Pembangunan Bentuk apapun dari sorong sampai Merauke di Tanah Papua, maka pembangunan model apapun di Wilayah Ndugama tetap kami tembak;

Baca Juga: Dari Manakah Asal Senjata yang Digunakan KKB untuk Membantai Para Pekerja Proyek Jembatan di Papua?

3. Wilayah teritori Ndugama dari pintu masuk danau Habema sampai Pelabuhan Momugu Keneyam Kabupaten Nduga yaitu Suku Ndugama Pihak TNI yang memaksa membangun dengan moncong senjata, Oleh Karena itu Kami sampikan bahwa alangkah baiknya berhenti dan Pulang gulung tikar saja, kami bosan bunuh kamu terus;

4. Kami tidak butuh Pembangunan, namun kami Butuh kemerdekaan bangsa Papua Barat;

5. Jika tidak, maka kami perang terus sampai Dunia kiamat," isi pernyataan Egianus Kogoya yang dimuat dalam blog juru bicara TPNPB/OPM, Sebby Sambom.

Dalam pernyataannya, Egianus Kogoya mengaku menolak mentah-mentah pembangunan jalan Trans Papua.

Tak hanya itu, Egianus Kogoya bahkan menyuruh pasukan TNI untuk pulang, keluar dari Nduga.(Dewi Lusmawati)

Baca Juga: Menguak Kebohongan KKB Papua yang 'Ngaku-ngaku' Merampas Senjata dari TNI

Artikel ini telah tayang di gridhot.id dengan judulMerasa di Atas Angin Dibanding TNI Hingga Berani Tolak Mentah-mentah Pembangunan Jalan Trans Papua, Pimpinan KKB Egianus Kogoya: Pulang Gulung Tikar Saja, Kami Bosan Bunuh Kamu Terus!

Artikel Terkait