Find Us On Social Media :

'Dibunuh' Saat Mau Bersaksi untuk Kasus Pemerkosaannya

By Agus Surono, Senin, 29 Juli 2019 | 17:15 WIB

Makam Mujey Dumbuya

Intisari-Online.com - Minggu, 28 Januari 2018, menjadi hari yang tak terlupakan bagi sepasang kekasih yang sedang berjalan-jalan di sebuah hutan kecil di Kalamazoo, Michigan, AS. Mereka menemukan sesosok mayat di tumpukan sampah.

Selintas tak terlihat mencolok. Namun setelah diperhatikan dengan saksama, barulah jelas: seorang gadis dengan satu kaki ditekuk ke kiri dan rambutnya dikepang. Salah satu dari pasangan itu memanggilnya, tetapi tak ada respon. Akhirnya mereka memanggil 911.

Sesosok gadis itu ternyata sudah meninggal. Setelah dilakukan identifikasi, diketahui namanya Mujey Dumbuya, seorang siswa kelas dua SMA East Kentwood berusia 16 tahun.

Orangnya ramah. Menyukai tari. Suka memuji. Kalau chatting, suka menulis pesan yang sangat panjang. Dia suka mengeja namanya “Mujay”, lafal Amerika. Ini membuat keluarganya yang asli Liberia cemas karena yang benar “Mujey”. Dia menyukai tata rias wajah dan rambut. Dia teratur dan rapi, untuk ukuran remaja seusianya.

Tidak bisa dipastikan kapan tepatnya Mujay meninggal. Lokasi ia ditemukan berjarak sekitar 72 km dari rumahnya di Kentwood, pinggiran Kota Grand Rapid.

Mayat Mujay benar-benar dibuang begitu saja tanpa ada upaya untuk menyembunyikannya. Tempatnya memang tersembunyi, meski di sekitar banyak rumah. Di pakaiannya  ditemukan noda pemutih, sementara kulitnya terbakar oleh siraman bahan kimia. Bisa jadi untuk menutupi jejak DNA pembunuhnya. Toh masih ada beberapa titik yang luput dari penghilangan jejak itu. Sebagian besar celana jinnya masih bisa ditelusuri jejak pembunuhnya.

Kematian Mujey menjadi berita nasional karena belum lama ia melaporkan seorang petugas di sekolahnya bernama Quinn Anthony James (42) telah memperkosanya.

James ditangkap dengan empat tuduhan tindak pidana seksual tingkat ketiga. Namun ia mengaku tidak bersalah dan bebas karena jaminan. Tapi ia kehilangan pekerjaan di sekolah itu dan disuruh menjauh dari Mujey. Keputusan itu jatuh pada bulan April dan tak seberapa lama Mujey menghilang. Terakhir terlihat ia menuju ke halte bus dalam perjalanan ke rumah.

 

Diperkosa di tiga lokasi

Mujey lahir di Sierra Leone dari sebuah keluarga asal Liberia, yang melarikan diri dari perang saudara. Tetapi di Sierra Leone, mereka pun mengalami peperangan juga. Keluarga Mujey masih dapat mengingat kelaparan, peluru beterbangan, orang-orang tidur di pinggir jalan, dan rumah-rumah yang ditinggalkan. Kota itu menjadi tempat yang berbahaya baagi gadis dan perempuan, karena kasus pemerkosaan merajalela.

Keluarga Mujey akhirnya tinggal di kamp pengungsian, dengan pakaian bekas dan makanan yang disediakan oleh PBB. Tetapi ketika Mujey berusia tiga tahun, UNHCR memindahkan keluarga ini ke AS. Ketika mereka tiba di Michigan, mereka merasa seperti bisa bernapas lagi. Bibi Mujey, Najah Konneh (28), merasa mereka sudah aman dan mendapatkan kesempatan untuk kehidupan yang lebih baik.