Hanya untuk Diminum Darahnya Demi Sebuah Tradisi, Banteng Ini Dibunuh dengan Cara Dibantai Secara Brutal

Ade S

Penulis

Sementara hewan itu terlihat kesakitan dan belum meninggal, orang-orang mengumpulkan darah yang mengalir dari tubuh banteng tersebut.

Intisari-online.com - Berbagai daerah dan negara mungkin memiliki tradisi yang berbeda-beda dalam melakukan sesuatu.

Termasuk Meksiko negara ini memiliki sebuah tradisi dengan mengorbankan banteng dengan cara membunuhnya secara brutal.

Melansir Daily Mirror pada Kamis (25/7/2019), sebuah rekaman video menunjukkan bagaimana penduduk desa ini membunuh banteng secara brutal.

Uniknya mereka tidak mengincar untuk memakan dagingnya, namun mereka justru ramai berebut mengambil darahnya untuk diminum.

Baca Juga: Usianya Capai 65 Juta Tahun, Fosil Tengkorak Triceratops Ditemukan di Antara Dedaunan Purba

Konon, ritual yang dilakukan oleh penduduk desa ini adalah sebuah cara untuk menghormati santo pelindung.

Dalam rekaman video itu, tampak penduduk desa di Mochitian di Meksiko menarik hewan ini hingga jatuh ke lantai dan membantainya dengan pisau.

Setelah darah terlihat memancar keluar dari tubuh, banteng tersebut di bawa ke gereja.

Sementara hewan itu terlihat kesakitan dan belum meninggal, orang-orang mengumpulkan darah yang mengalir dari tubuh banteng tersebut.

Baca Juga: Balas Dendam, Raja Pedro I Gali Jasad Istrinya dan Paksa Para Bangsawan Membungkuk dan Cium Tangan Istrinya Saat Penobatan

Kemudian, para penduduk mulai anak-anak, wanita, hingga dewasa mereka mendapatkan gelas-gelas yang sudah terisi darah banteng tersebut. Setelah itu mereka menegak darah itu.

Perayaan ini berlangsung pada rabu (24/7) dilakukan untuk menghormati santo pelindung setempat, Santo Ana, ibu dari Perawan Maria.

Seorang penduduk bernama Eduardo Reyes, salah satu peserta mengatakan, "mereka meminum darah itu seperti meminum air suci."

"Ketika kamu minum darah banteng, yang mereka berikan, seolah-olah itu diberkati, karena banteng ini dengan jelas diserahkan ke gereja, kepada nenek Santo Ana," katanya.

Baca Juga: (Video) Kemudikan Truk dengan Ugal-ugalan, Sopir Ini Dihukum Jungkir Balik di Aspal oleh Prajurit TNI

Setelah pembunuhan banteng oleh penduduk desa ini, mereka melakukan parade dengan marching band dan lembu jantan lainnya.

Meski demikian, walikota Mochitian, mengatakan mereka pernah mendapatkan surat dari Vatikan di mana mereka dilarang melakukan tur ini di jalan-jalan.

"Kita tidak bisa dilarang karena itu adalah bagian dari tradisi, itu melawan budaya kami selama bertahun-tahun," kata Jovanny Jimenez Mendoza, walikota Mochitian.

Mimi Bekhechi, direktur PETA Foundation menyebut tradisi pembantaian ini sangat kejam.

Baca Juga: 100.000 Tahun Menghuni Hutan Hujan Kongo, Masyarakat Ini Punya Metode Rahasia Melintasi Lebatnya Hutan

Dia mengatakan, "hanya iblis yang akan dimuliakan atas namanya, jika seseorang memasukan pisau ke dalam perut banteng jantan dan memotong telinganya dan membiarkannya kesakitan hingga mati."

Artikel Terkait