Penulis
Intisari-Online.com -Pada hari Jumat (19/7/2019) siang pukul 13.15 WIB, publik dikejutkan dengan penangkapan komedian Tri Retno Prayudati atau yang akrab disapa Nunung.
Nunung bersama suaminya ditangkap pihak kepolisian terkait kasus penggunaan narkoba berjenis sabut.
Belum selesai keterkejutan publik soal Nunung yang menggunakan narkoba, kini salah satu artis popular Indonesia, Jefri Nichol, juga ditangkap karena kasus yang sama.
Pemeran Nathan dalam film popular 'Dear Nathan' tersebut ditangkap padaSenin (22/7/2019) pukul 23.30 dengan barang bukti ganja.
"Sementara yang sudah kita timbang itu 6.01 gram," ucap Indra di Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa (23/7/2019).
Jefri Nichol ditangkap dikediamanya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Kasus Nunung hingga Jefri menambah panjang daftar artis yang menggunakan narkoba.
Ini yang terjadi pada tubuh manusia jika mengonsumsi ganja
Beberapa waktu lalu, beberapa negara melegalkan ganja karena dianggap memiliki manfaat bagi kesehatan.
Sebelum ini Uruguay adalah negara pertama yang melegalkan ganja setelah kemudian disusul Kanada dan Thailand yang baru-baru ini juga ikut melegalkannya.
Hal itu didasari bahwa tanaman ini disebut sebagai obat ajaib dan memiliki manfaat terapeutik pada orang yang menderita kejang.
Selain itu, dipercaya ganja dapat membantu mengurangi kecemasan ketika dikonsumsi dalam dosis kecil.
Pada tingkat rekerasi, ganja juga dianggap memiliki reaksi murni untuk membuat orang merasa lebih santai.
Sayangnya semua hal baik ini memiliki kekurangan yang lebih mengerikan bagi tubuh manusia.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalamJournal of Clinical Psychiatrymenemukan bahwa ganja dapat merusak memori pengguna.
Penelitian ini telah diuji dalam 88 sampel pria berusia 16 hingga 25 tahun yang memintameminta pengguna ganja reguler untuk mengurangi asupan obat mereka
Kemudian mereka memberi para pria ini beberapa tes ingatan untuk di uji dan mereka yang tidak menggunakan ganja memiliki ingatan yang lebih baik.
Psikolog klinis Dr. Randi Schuster, penulis utama dalam penelitian ini, mengatakan bahwa
"Kemampuan untuk mempelajari atau memetakan informasi baru, yang merupakan aspek penting dari kesuksesan di kelas, meningkat dengan penggunaan non-ganja berkelanjutan." katanya.
Kemudian ia melanjutkan, "Pengguna kanabis muda yang berhenti secara teratur mingguan atau lebih menggunakan mungkin lebih siap untuk belajar secara efisien."
"Kami yakin bisa mengatakan temuan ini sangat menyarankan pantangan ganja untuk orang muda yang dalam proses belajar."
"Sementara bagi yang terus menggunakan ganja akan menghambat proses pembelajaran." katanya lagi.
Baca Juga: Niat Cari Remaja yang Hilang 36 Tahun Lalu, Polisi Malah Temukan Ribuan Tulang di Ruang Bawah Tanah
Temuan ini menjelaskan bahwa orang yang tidak menggunakan ganja akan belajar lebih baik daripada pengguna ganja.
Tentu saja temuan tersebut adalah studi kecil, dan semua subjeknya adalah pria dari daerah yang sama di Boston.
Namun, pada penelitian sebelumnya, menunjukkan temuan serupa, dengan studi pada tahun 2016 menunjukkan perokok ganja berusia 16 tahun juga mengalami masalah sama.
Ia kesulitan untuk mempelajari informasi baru, Dr.Schuster juga menambahkan.
"Masih banyak pertanyaan terbuka yang harus dipelajari, termasuk apakah perhatian mungkin meningkat dan daya ingat terus meningkat dengan waktu pantang ganja yang lebih lama." katanya.
Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk menentukan dengan tepat bahan kimia apa dalam ganja yang merusak memori dan kemampuan untuk menyimpan informasi baru pada pengguna.
Sampai saat itu, bagaimanapun, perokok ganja harus sadar akan risiko yang mereka ambil ketika mereka menggunakan ganja, dan mencoba untuk menghindari terlalu sering menggunakan zat tersebut. (Afif)