Find Us On Social Media :

Di Balik Keindahan Pantainya, Siapa Sangka Tempat Ini Pernah Jadi ‘Tempat Pembantaian’ di Mana Orang Dirantai, Disiksa, dan Dibunuh

By Mentari DP, Selasa, 23 Juli 2019 | 11:00 WIB

Pulau Rottnest.

Di mana mereka menunjukkan ratusan pria kurus yang dirantai bersama, dipaksa untuk hidup dalam kondisi yang suram.

Bahkan mereka juga mengatakan bahwa kamp ini, yang sekarang menjadi pantai yang super indah, merupakan situs pemakaman massal terbesar di Australia.

Di era sekarang, para wisatawan suka berkemah di pantai ini.

Namun harus Anda tahu bahwa ada sekitar 373 mayat suku Aborigin yang dimakamkan di bawah sampai situs ditutup pada Mei tahun lalu.

Alasan ditutupnya kamp ini agar kamp ini bisa menjadi bukti tentang sejarah suku Aborigin yang berjuang keras.

Perwira peninggalan Aborigin, Ezra Jacobs-Smith, mengatakan kepada ABC bahwa penutupan situs tersebut adalah langkah pertama yang baik dalam mengenali kebenaran tentang apa yang terjadi di sana dan memahami serta menghormati sejarah.

“Setiap orang tidak akan pernah membayangkan bahwa di sebuah tempat wisata yang indah, terdapat sejarah kelam,” ucap Ezra.

“Oleh karenanya, lebih baik kami menyerahkan seluruh pulau kepada komunitas Aborigin.”

Baca Juga: Kisah-kisah Memprihatinkan Budak Seks ISIS, Memakan Bayinya Sendiri Hingga Dijual di Pasar Seperti Ternak