Find Us On Social Media :

Menyusup dalam Sektor Kritis, Iran Klaim Bongkar dan Hukum Mati Mata-mata Amerika Serikat

By Nieko Octavi Septiana, Senin, 22 Juli 2019 | 19:30 WIB

Iran klaim telah menangkap mata-mata Amerika

Intisari-Online.Com - Iran mengklaim telah membongkar jaringan Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA).

Mereka juga menyatakan memberi hukuman mati bagi terduga mata-mata.

Sebanyak 17 'mata-mata CIA' ditangkap oleh Kementerian Intelijen Iran dan beberapa diantaranya dihukum mati, diwartakan dalam Fars.

Dilaporkan Daily Mirror pada Senin (22/7/2019), agen rahasia itu disebut disusupkan di sektor kritis Iran.

Baca Juga: Meski Buta Huruf, Mantan Budak yang Jadi Mata-mata Amerika Ini Pernah Pimpin Operasi Militer

Seperti ekonomi, nuklir, hingga teknologi siber.

"Intelijen kami berhasil membongkar jaringan mereka. Beberapa di antaranya dihukum mati karena sudah bertindak korup," ujar pejabat anonim Iran.

Washington hingga saat ini belum memberikan tanggapan, dengan kabar itu terjadi di tnegah hubungan yang memanas antara Iran dengan negara-negara Barat.

Pada akhir pekan kemarin, Teheran mengumumkan sudah menahan kapal tanker berbendera Inggris di Selat Hormuz karena dituduh melanggar "peraturan maritim internasional".

Baca Juga: China Mata-matai Turis Asing Lewat Ponsel yang Dibawa dengan Tanamkan Malware

Minggu (21/7/2019), muncul rekaman percakapan antara kapal perang Inggris HMS Montrose dengan kapal patroli Iran perihal kapal tanker Stena Impero.

Perdana Menteri Inggris Theresan May rencananya memimpin rapat kabinet darurat atau Pertemuan Kobra untuk membahas Stena sekaligus sikap London.

Perdana Menteri Inggris Theresan May rencananya memimpin rapat kabinet darurat atau Pertemuan Kobra untuk membahas Stena sekaligus sikap London.

Kemudian pada Sabtu (20/7/2019), negara Teluk itu merilis video yang mematahkan klaim Presiden AS Donald Trump bahwa kapal perangnya sudah menghancurkan drone Iran.

Trump mengatakan kapal angkut helikopter USS Boxer "bertindak defensif" setelah drone Iran mengabaikan peringatan dan terbang hingga jarak 900 meter.

Ketegangan antara Barat dengan Iran utamanya dipicu dengan keputusan Presiden Trump untuk menarik diri dari perjanjian nuklir yang dibuat pada 2015.

Perjanjian yang diteken di era pendahulu Trump, Barack Obama, mensyaratkan Iran mengurangi produksi nuklir sebagai ganti pencabutan sanksi ekonomi. (Ardi Priyatno)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Iran Klaim Bongkar Jaringan CIA dan Hukum Mati Terduga Mata-mata

Baca Juga: Grebek Rumah Milyuner Seharga Rp1 Triliun, FBI Temukan Benda Memalukan Ini di Dalam Brangkas Rahasianya