Find Us On Social Media :

Miris, 40% Kematian Ibu yang Melahirkan Karena Terlambat Ditangani

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 21 Juli 2019 | 18:30 WIB

Ilsutrasi wanita hamil

Intisari-Online.com - Perlu diketahui, kematian saat melahirkan masih menjadi kasus yang serius.

Pada tahun 2013 saja diperkirakan 289.000 wanita meninggal dunia saat persalinan, turun dari 523.000 pada tahun 1990.

Tapi saat ini, 800 wanita setiap harinya masih sekarat karena komplikasi kehamilan dan persalinan di seluruh dunia.

Itu setara dengan 33 kasus per jam.

Pada akhir tahun 2015 saja, WHO melaporkan setidaknya 303,000 wanita di seluruh dunia meninggal menjelang dan selama proses persalinan.

Baca Juga: Gelombang Tinggi 6 Meter Akan Terjadi di Indonesia Peringatan Mulai 20-26 Juli, Ini Daftar Wilayah Terdampak

Di Indonesia sendiri, sepanjang tahun 2011-2015 terdapat 126 kasus kematian ibu tiap 100,000 proses persalinan sukses.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam Banda Aceh, Profesor Muhammad Andalas menyebutkan 40% kematian ibu usai melahirkan disebabkan terlambat penanganan medis.

"Diketahui, 40% kematian ibu usai melahirkan karena terlambat diketahui, terlambat dirujuk dan terlambat ditangani," kata Profesor Andalas, seperti dikutip dari Republika (15/7).

Baca Juga: Miliki IQ 90 dan Usia Mental 14 Tahun, Hidup Raja Heroin Berkepribadian Psikopat Ini Berakhir Tragis

Pernyataan ini disampaikannya usai penyerahan, Brevet Spesialis Obstetri dan Ginekologi kepada empat Alumni Fakultas Kedokteran Unsyiah, yaitu Lutfi Nugroho, Imam Zahari, Rizka Aditya, dan Dian Paramita di RSUDZA Banda Aceh.

Angka yang ditunjukkan oleh World Health Organization (WHO) tahun 2008 menyatakan bahwa perdarahan saat persalinan adalah penyebab ketiga paling umum dari kematian ibu di negara-negara berpenghasilan rendah (setelah HIV/AIDS dan TBC), dan tercatat hingga 58.000 kematian.