Delapan korban langsung dibawa ke Puskesmas Cugenang untuk mendapat perawatan.
Seorang korban, Ati (26), mengatakan, saat kejadian ia melihat balon turun dari langit dengan tulisan MPLS SMP Karang Arum 2019-2020.
Sekolah itu berada di Kota Bandung.
"Saat balon itu turun beberapa anak kecil menghampiri balon, namun balon itu justru turun di tengah-tengah kami yang sedang berkumpul," kata Ati.
Baca Juga: Hari Pertama Masuk Sekolah, Seperti Ini Serunya Tradisi Hari Pertama Sekolah di Berbagai Negara
Menurut Ati, tiba-tiba seluruh balon yang mirip tangkai buah anggur itu meledak menghempas badannya.
"Semua yang terkena merasakan panas di badan," kata Ati.
Ati pun meminta pertanggungjawaban pihak sekolah yang melepas balon.
"Saya ingin sehat kembali wajah saya ingin seperti semula," ujar Ati.
Ati mengatakan saking kerasnya meledaknya balon itu seperti suara bom.
Balon yang meledak itu seperti mengeluarkan api panas yang membuat rambut para korban terbakar.
Balon gas yang bisa terbang kerap dijadikan sebuah pelengkap pesta atau perayaan tertentu.
Tapi tahukah, isi balon gas itu adalah hidrogen yang memiliki beberapa kelemahan, yaitu mudah terbakar.
Menurut laman, omicsonline.org, reaksi ledakan dapat dimulai oleh percikan, panas, atau sinar matahari, 500° C adalah suhu pengapian spontan di udara.
Bisa jadi hal itu pula yang menyebabkan balon meledak di Cianjur.
Korban ledakan dari balon gas ini termasuk dalam kategori luka bakar.
Luka bakar bisa sangat menyakitkan dan dapat menyebabkan; kulit merah atau mengelupas, lecet, pembengkakan, kulit putih atau gosong.
Baca Juga: Berniat Menghanguskan Amerika, Jepang Serbu dengan Kirim Ribuan Balon Api pada Perang Dunia II