Rusia Pernah Sampai Kirim 15.000 Penasehat Militer ke Mesir untuk Tangkis Israel, Apa yang Terjadi?

Tatik Ariyani

Penulis

Terdorong oleh keberhasilan mereka, Israel mengirimkan pesawat-pesawat pemburu-pembom F-4 Phantom.

Intisari-Online.com - Terdorong oleh keberhasilan mereka, Israel mengirimkan pesawat-pesawat pemburu-pembom F-4 Phantom yang baru.

Yakni yang mereka terima dari Amerika Serikat pada September 1969, untuk melancarkan serangan lebih jauh ke pedalaman Mesir.

Karena Phantom lebih ampuh dibandingkan Mirage, pihak Israel menggunakannya dengan sangat berhasil.

Menghadapi ini, pada Januari 1970, Nasser pergi ke Moskow untuk memohon lebih banyak bantuan guna mempertahankan Mesir.

Baca Juga: Tak Ada yang Percaya Ucapan Bocah 3 Tahun Itu Selama Lebih dari 20 Tahun, Hingga Ia Menemukan Tengkorak di Kebun Rumahnya

Mesir meminta agar awak Mesir dapat dilatih untuk menggunakan rudal-rudal SAM yang sangat mutakhir.

Namun Rusia mengirimkan awaknya sendiri untuk mengawaki persenjataan itu.

Moskow meluluskan permintaan Nasser dan tanggapan mereka mengubah situasi strategis di Timur Tengah.

Hingga satu tahun berikutnya, Soviet mengirimkan bantuan persenjataan termasuk rudal-rudal SA-2 dan SA-3.

Baca Juga: Saling Todong Pistol, Pengawal PM Israel Jebolan Mossad Pernah Hadapi Paspampres Era Soeharto

Kanon-kanon multilaras SU 23 yang diarahkan radar juga dikirimkan bersama ratusan pucuk senjata penangkis serangan udara lainnya.

Sekitar 15.000 orang penasihat militer Rusia dikirimkan ke Mesir untuk mengawaki rudal-rudal SAM.

Sementara 150 orang pilot Rusia dengan menggunakan MiG menerbangkan misi-misi untuk mempertahankan Kairo.

Intervensi Moskow di Timur Tengah itu meningkatkan kemungkinan suatu konfrontasi militer langsung antara Uni Soviet dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Sutopo Purwo Nugroho Meninggal Dunia: Bisakah Bedakan Batuk Akibat Kanker Paru-paru dengan Batuk Lainnya?

Kecuali apabila ketegangan itu dikendurkan.

Jadi, saat Amerika Serikat menyampaikan keprihatinannya terhadap keterlibatan Soviet di Mesir, Moskow menawarkan ide genjatan senjata.

Namun, hal ini tidak menghentikan pembangunan jaringan pertahanan rudal antipesawat terbang.

Israel berusaha menyingkirkannya dengan membomi jaringan rudal tersebut.

Baca Juga: Jika Perang Meletus, Ini Empat Senjata Israel yang Harus Diwaspadai Iran

Bahkan dalam sebuah kesempatan Chel Ha'Avir menantang para pilot Soiet yang menerbangkan enam skuadron MiG Soviet di Mesir.

Dalam sebuah duel udara yang terjadi pada 30 Juli 1970, pesawat-pesawat Phantom dan Mirage Israel merontokkan lima pesawat MiG yang diterbangkan para pilot Rusia tanpa kehilangan satu pun pesawat.

Namun, sebagian karena alasan intervensi Uni Soviet ini, Israel akhirnya menerima genjatan senjata pada Agustus 1970.

Baca Juga: Hukum Yahudi dan Perang Nuklir, Bagaimana Pandangannya Tentang Aksi Militer Semacam Ini?

Artikel Terkait