Penulis
Intisari-Online.com - Israel dengan markas besarnya di pos komando Tel Aviv telah mengamati gerak-gerik Suriah di Lembah Bekaa dengan begitu serius sejak 1981.
Diketahui bahwa Suriah telah membangun jaringan SAM berlapis, yang memasang rudal-rudal SA-2, SA-3 dan SA-6 buatan Soviet.
Sebelumnya perlu diketahui bahwa SAM begitu efektif pada tahun 1973.
Oleh karenanya, banyak ahli militer yang meyakini bahwa 'rudal itu telah menjepit sayap-sayap pesawat terbang.'
Sedikit dari mereka yang menyadari intensitas persiapan Chel Ha'Avir untuk menggulung pertahanan rudal musuh bebuyutannya.
Pada pukul 14.00 tanggal 9 Juni 1982, Chel Ha'Avir melancarkan serangan terhadap lembah Bekaa.
Serangan itu diberi sandi Operasi Mole Cricket 19.
Serangan terhadap sarang SAM merupakan tantangan besar.
Baca Juga: Konsumsilah Bengkuang atau Jambu Biji Secara Teratur, Bagus untuk Kesehatan Jantung
Kunci dari rencana serangan itu adalah mengumpukan data untuk mengeksploitasi kelemahan dalam teknologi SAM dan caranya dioperasikan oleh Suriah.
Pesawat-pesawat tempur Chel Ha'Avir juga membawa chaff untuk menggagalkan usaha pelacakan radar.
Ketika serangan dilancarkan, pesawat-pesawat F-15 dan F-16 menyediakan pengawalan udara.
Sementara pesawat-pesawat F-4 memainkan peranan utama dalam menyerang baterai-baterai SAM.
Baca Juga: Canggih, Militer Israel Punya Perlengkapan Senjata Masa Depan yang Futuristik
Pesawat-pesawat tak berawaklah yang melancarkan aksi pertama untuk mrmbuat situs-situs SAM menyalakan radarnya.
Kemudian pesawat-pesawat F-4 menghancurkan mereka dengan rudal-rudal antiradiasi berkecepatan tinggi.
Karena pesawat-pesawat tempur Israel menyerang lokasi-lokasi yang telah diketahui, serangan itu berlangsung cepat.
Baca Juga: Jika Perang Meletus, Ini Empat Senjata Israel yang Harus Diwaspadai Iran
Hal itu juga dilakukan untuk meminimalisasi kerentanan pesawat tempur di hadapan SAM.
Cepatnya lesatan rudal-rudal yang dilepaskan memaksimalkan kesempatan bagi pesawat-pesawat F-4 untuk meloloskan diri.
Segera setelah tembakan dilepaskan, baterai-baterai SAM hancur satu demi satu.
Ketika serangan itu usai, Chel Ha'Avir telah menghancurkan ke-19 baterai SAM dalam waktu dua jam tanpa kehilangan satu pun pesawat terbang.
Keberhasilan besar mereka seakan-akan merupakan balas dendam pribadi terhadp pukulan keras yang mereka rasakan selama Perang Yom Kippur 1973.