Find Us On Social Media :

Lebih Rendah dari Suhu Prancis yang Mencapai 45,9 Derajat Celcius, Gelombang Panas 1911 'Panggang' Orang di Bawah Matahari dan Membuat Mereka Hampir 'Gila'

By Tatik Ariyani, Sabtu, 29 Juni 2019 | 15:45 WIB

Suhu panas yang menyebabkan penderitaan

Intisari-Online.com - Suhu di Prancis kembali mengalami peningkatan pada Jumat waktu setempat (28/6/2019).

Hal itu sekaligus mencatatkan rekor sepanjang masa negara itu.

Kawasan Gallargues-le-Montueux bahkan mencapai suhu 45,9 derajat celcius, beberapa jam setelah Villevieille mencatat 45,1 derajat celcius.

Rekor sebelumnya adalah 44,1 derajat celcius yang terjadi pada Agustus 2003 ketika gelombang panas membunuh ribuan orang, seperti dikutip dari Sky News.

Suhu yang terjadi di Prancis saat ini membuat negara tersebut menjadi negara ketujuh di Eropa dengan suhu di atas 45 derajat celcius setelah Bulgaris, Portugal, Italia, Spanyol, Yunani dan Macedonia Utara.

Baca Juga: Waspada Buat Remaja Penggemar Junk Food Karena Pengaruhi Sperma Saat Dewasa Nanti

Menteri Kesehatan Perancis Agnes Buzyn mengatakan, semua orang berada dalam risiko tinggi akibat serangan panas, dengan dinas cuaca memberi peringatan terhadap empat wilayah.

Dilaporkan BBC, ratusan sekolah ditutup sepanjang Jumat dengan pemerintah lokal memberlakukan aturan ketat soal penggunaan air kepada para warganya.

Tak hanya di tahun 2003 dan 2019 ini saja suhu panas yang menyebabkan penderitaan terjadi.

Pada Juli 1911, di sepanjang pantai timur Amerika Serikat, suhu meningkat hingga melebihi 40 derajat celsius dan berlangsung selama 11 hari.

Selain menewaskan penduduk, peristiwa tersebut membuat banyak orang hampir gila.

Baca Juga: Hukum Yahudi dan Perang Nuklir, Bagaimana Pandangannya Tentang Aksi Militer Semacam Ini?