Find Us On Social Media :

'Manusia Pohon' Ini Tak Kuat Menahan Sakit dan Ingin Diamputasi: Apa Penyebab Sindrom Manusia Pohon?

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 25 Juni 2019 | 11:30 WIB

Ayah satu anak berusia 28 tahun ini menderita sindrom manusia pohon epidermodysplasia verruciformis.

Intisari-Online.com - Penyakit langka yang menimpa Abul Bajandar, asal Bangladesh, membuatnya menyerah.

Ayah satu anak berusia 28 tahun ini menderita sindrom manusia pohon epidermodysplasia verruciformis.

Menurut laporan Gulf News, kurang dari setengah lusin orang di seluruh dunia menerita penyakit itu.

Akibatnya, muncul kulit mirip kayu yang ditumbuh di tangan Abul Bajandar.

Baca Juga: Galih Ginanjar Sebut Mantan Istri Bau Ikan dan Hedon: Awas, Buka Aib Mantan Bisa Pengaruhi Psikologis Anak

Sudah sebanyak 25 kali sejak tahun 2016, Abul Bajandar menjalani prosedur operasi.

Dokter pun percaya bahwa penyakit mantan penarik becak ini akan sembuh, namun nyatanya tidak.

 

Pada Mei 2018 lalu, penyakitnya kambuh memaksanya pegi ke klinik di Dhaka.

Ia kemudian dirujuk rumah sakit Januari 2019 lalu karena kondisinya semakin parah.

"Saya tidak bisa menahan rasa sakit lagi. Saya tidak bisa tidur di malam hari.

Baca Juga: Sering Begadang dan Baru Tidur di Atas Jam 12, Pria Ini Alami Sakit Parah, Bahkan Sampai Koma

 

Saya meminta para dokter untuk memotong tangan saya sehingga setidaknya saya bisa mendapatkan kelegaan," katanya kepada AFP dikutip via straitstimes.com (24/6/2019).

Sang ibu, Amina, juga mendukung keinginan anaknya itu.

Sebenarnya Penyakit Apa Sindrom Manusia Pohon atau Epidermodysplasia Verruciformis Itu?

Dilansir dari Health Line, Epidermodysplasia verruciformis (EV) adalah penyakit kulit yang sangat langka yang terjadi ketika lesi mirip kutil menutupi bagian-bagian tubuh.

Ini adalah kondisi bawaan yang membuat seseorang sangat rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh human papillomavirus (HPV).

Gejalanya mungkin termasuk campuran:

- lesi datar atau bergelombang

- muncul benjolan kecil yang dikenal sebagai papula

- bercak-bercak besar pada kulit meradang dan menjadi plak

- lesi kecil berwarna cokelat yang menyerupai kudis

 

Baca Juga: Agung Hercules Idap Kanker Otak: Sering Konsumsi 10 Makanan Enak Ini Bisa Picu Kanker Otak, Salah Satunya Durian

Lesi datar lebih sering terjadi di daerah yang terpapar sinar matahari, seperti:

- tangan

- kaki

- wajah

- telinga

Banyak dari lesi ini terlihat seperti kulit pohon atau akar pohon.

Karena itu, EV kadang-kadang disebut sebagai sindrom manusia pohon.

Opsi perawatan apa yang tersedia?

Tidak ada obat untuk EV, jadi perawatan utamanya adalah meredakan gejala.

Meskipun operasi untuk mengangkat lesi bisa berhasil, itu mungkin hanya solusi sementara.

Lesi dapat berkembang lagi, meskipun mungkin tidak pernah kembali atau membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk kembali.

Salah satu opsi bedah yang tersedia adalah kuretase.

Ini melibatkan penggunaan perangkat berbentuk sendok yang disebut kuret.

Bisakah EV dicegah?

Jika Anda memiliki anggota keluarga yang menderita penyakit ini atau mengetahui bahwa orang tua Anda membawa gen EV abnormal, bicarakan dengan dokter Anda.

Mereka dapat menguji gen Anda dan menentukan langkah Anda selanjutnya.

Baca Juga: Keganasan SAM vs 'Artileri Terbang' Israel, 60 Pesawat Terbang Israel Rontok dalam Minggu Pertama Perang