Intisari-Online.com - Dringo (Acorus calamus Linn.) dari suku Araceae ini juga disebut dlingo atau jeringau.
Tidak berbatang, setinggi 55-80 cm. Daun sepanjang 80 cm, lebar 7-20 mm, ujung lancip, dan berbau harum. Bunga tersusun dalam tongkol. Buahnya berbentuk gasing, berlendir.
Rimpang agak pipih, berdiameter 7.5-15 mm, berwarna merah jambu, bengkok, liat, tidak banyak bercabang, bau aromatis khas dringo. Rasa agak manis lama-lama pahit, sedikit pedas.
Baca Juga: Agar-Agar Cincau, Mudah dan Murah Obati Sakit Perut hingga Bisul
Bagian rimpang mengandung minyak atsiri, antara lain eugenol, metileugenol, asaron, akoron, parasaron, kalamen, seskuiterpen, as aril-aldehid.
Juga mengandung amilum, zat pahit akorin, akoretin, akorin, kalamin, kalameon, kalamenol, tanin, resin, caoksalat, glukosa, lendir.
Rimpang dringo dapat dimanfaatkan untuk aromatikum, korigen odoris, odoransia, parfum, mengobati demam nifas, desentri, limpa bengkak, dan merangsang nafsu makan.
Sebagai bahan obat, dringo tersedia dalam bentuk simplisia Calami Rhizoma, yakni rajangan dringo yang telah dikeringkan.
Baca Juga: Ampuhkah Bangle Usir Rematik, Vertigo, hingga Langsingkan Tubuh?