Pimpin Negara yang Terlilit Utang Rp3.500 Triliun, Apa Kunci PM Malaysia Mahathir Mohamad Makin Aktif di Usia 93 Tahun?

Tatik Ariyani

Penulis

Usianya sudah 93 tahun, namun Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad harus menyelesaikan masalah utang negara itu yang mencapai Rp3.500 triliun.

Intisari-Online.com - Usianya kini sudah 93 tahun, namun Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad masih memiliki satu pekerjaan besar yakni menyelesaikan masalah utang negara itu yang mencapai 1 triliun ringgit atau sekitar Rp3.500 triliun.

Mahathir menuding penyebab dari melimpahnya utang Malaysia adalah karena kesalahan pemerintahan terdahulu pimpinan Najib Razak.

Dikutip dari Kompas, Mahathir di hadapan staf kantor perdana menteri, Senin (21/5/2018) mengatakan, "Kami menemukan kondisi keuangan negara tidak dipelihara sehingga kita menghadapi masalah dengan utang mencapai 1 triliun ringgit."

"Kita belum pernah menghadapi masalah seperti itu sebelumnya. Dulu kita tak pernah memiliki utang lebih dari 300 miliar ringgit, tetapi kini mencapai 1 triliun ringgit," tambahnya.

Baca Juga: Berupaya Atasi Mega Korupsi di Malaysia, Mahathir Masuk dalam Daftar 50 Pemimpin Terhebat Dunia versi Fortune

Berbagai upaya termasuk menangguhkan proyek dengan China pun dilakukan agar utang Malaysia tidak semakin menumpuk, meski akhirnya dia melanjutkan proyek kereta cepat tersebut setelah melalui negosiasi yang panjang.

Tidak hanya itu, di usianya yang tak lagi muda tersebut, Mahathir juga bekerja dari jam 8.30 pagi hingga 6 sore setiap hari.

Durasi waktu kerja ini sedikit berubah dari yang sebelumnya yakni jam 8 pagi hingga jam 5 sore.

Ini agar dia memiliki lebih banyak waktu untuk membaca surat-surat yang diterimanya, seperti yang diwartakan Malay Mail.

Baca Juga: Huawei Di-'Blacklist' AS, Mahathir Justru Dukung Raksasa Asal China Itu: Kita akan Pakai Sebanyak-banyaknya

Melansir dari The Strait Times, bahkan dia lebih aktif dari sebelumnya, menjelajahi negara untuk berkampanye dan berbicara menentang pemerintah yang pernah dia pimpin, dan bahkan menghadiri demonstrasi dan nyala lilin.

Aktivitas konstan ini membantunya tetap waspada secara mental, dan mempertahankan berat badannya di antara 62 kg dan 64 kg selama tiga dekade terakhir.

Bahkan Mahathir sempat mengatakan bahwa otot dan otak tidak boleh pensiun agar tidak cepat pikun.

"Saya akan menyarankan orang untuk tidak beristirahat ketika mereka menjadi tua. Karena jika Anda beristirahat, Anda akan segera menjadi sangat lemah dan tidak mampu," katanya.

Baca Juga: Berkumur dengan Air Garam, Begini Caranya Agar Bisa Rasakan 7 Manfaat Luar Biasanya Ini

Dalam hal ini, setiap seorang yang sudah berusia lanjut harus tetap aktif bergerak sesuai porsinya agar tetap terjaga kesehatannya.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis JAMA Network Open, orang yang secara bertahap meningkatkan olahraga mingguan selama tujuh jam pada usia lanjut dapat mengurangi risiko kematian akibat sebab apa pun sebesar 35%.

Jenis olahraga yang dapat dilakukan pada seseorang yang sudah berusia lanjut meliputi jalan sehat atau pemanasan dan peregangan ringan.

Selain tetap bergerak aktif di usia 93 tahun, Mahathir juga menjaga pola hidupnya.

"Saya tidak merokok, saya tidak minum, saya tidak makan berlebihan. Saya makan makanan yang cukup untuk membuat saya tetap hidup.

Baca Juga: Hanya Dengan Mempraktikkan Cara Berjalan Seperti Ini Konon Bisa Membuat Umur Panjang?

"Ada kecenderungan bagi orang di atas usia tertentu untuk menjadi gemuk. Mereka memiliki perut yang besar dan untuk memuaskan diri mereka sendiri, mereka minum dan mereka makan berlebihan, yang menempatkan beban di hati mereka.

"Saya sudah berbobot sekitar 62-64 kg selama bertahun-tahun. Saya bisa memakai pakaian saya yang dibuat 30 tahun yang lalu," pungkasnya.

Melansir dari The Daily Sabah, menjaga pola makan dan tidak makan berlebih di usia tua itu penting.

Pastikan kalau makanan dalam piring memenuhi prinsip gizi seimbang, yang mencakup karbohidrat, serat, protein, dan lemak baik.

Baca Juga: Shandy Aulia Hamil Setelah 7,5 Tahun Menikah: Sulit Hamil Meski Semuanya Baik-baik Saja? Bisa Jadi Ini Penyebabnya

Kita bisa mengganti makanan pokok dengan jagung, ubi, atau kentang, jadi, tak harus mengonsumsi nasi terus menerus.

Perhatikan pula porsi makan, karena dengan memerhatikan porsi makan mencegah kita alami kegemukan dan terserang berbagai penyakit kronis.

Sedangkan untuk menjaga kesehatan otak agar terhindar dari pikun atau hilang ingatan, Mahathir tetap membaca atau menulis.

MenurutUnited Methodist Homes,membaca dikaitkan dengan sejumlah hasil positif untuk orangdi usiatua, termasuk peningkatan retensi memori, keterampilan pengambilan keputusan yang lebih tajam, pengurangan stres, tidur yang lebih baik, dan bahkan keterlambatan timbulnya Alzheimer dan demensia.

Baca Juga: Inilah Manusia-manusia 'Unik' dari Masa Lalu yang Hidup di Balik 'Penjara' Sirkus untuk Dipertontonkan Layaknya Binatang

Bahkan membaca atau menulis dapat membantumengurangi stres dari kehidupan sehari-hari dan akan menghilangkan ketegangan dan membuat rileks.

Menjaga otak dalam keadaan aksi dan keterlibatan mencegahnya berkurang atau kehilangan kapasitasnya.

Otak juga perlu berolahraga, sama seperti semua otot dalam tubuh.

Walau begitu, Mahathir yang sudah berusia 93 tahun juga sama seperti manula lainnya yang mengidap berbagai penyakit.

Baca Juga: Bangga, Indonesia Jadi Negara Pertama di Dunia yang Punya Bagan Pemisahan Alur Laut, Ini Manfaatnya

"Saya tidak sepenuhnya sehat. Saya punya masalah jantung, saya menderita radang paru-paru pada suatu waktu dan saya mengalami masa ketika batuk parah ketika paru-paru terinfeksi."

Namun hal ini tidak membuatnya lemah, bahkan terbuktidia masih pergi ke kantor setiap hari.

"Saya kebetulansehat, saya bisa melakukan pekerjaan ini."

Siapapun yang ingin tetapsehatdiusia senjasepertiMahathir, kuncinya adalah bergerak dan tetap beraktivitas seperti biasa walau dengan kemampuan yang sedikit menurun. (Nikita Yulia Ferdiaz/GridHealth)

Artikel Terkait