Find Us On Social Media :

Akhir Pilu Bocah Bersepeda yang Divonis Hukuman Mati oleh Pengadilan Arab Saudi Gara-gara Berdemo Bersama Teman-temannya

By Nieko Octavi Septiana, Sabtu, 15 Juni 2019 | 06:00 WIB

Murtaja Qureiris

Intisari-Online.com - Sudah delapan tahun berlalu sejak seorang bocah laki-laki memimpin kelompok yang terdiri dari sekitar 30 anak di jalanan berdebu Arab Saudi bagian timur.

Murtaja Qureiris yang kala itu berusia 10 tahun mengenakan jins  yang digulung dan sandal jepit hitam, menyeringai di depan kamera. 

Terlihat seperti sekumpulan anak akan pergi bersepeda biasa bersama-sama, tapi sebenarnya mereka akan melakukan protes.

Terlarut dalam aksi demo dengan puluhan anak laki-laki lain, Qureiris berteriak dengan megafon, "Orang-orang menuntut hak asasi manusia!"

Baca Juga: Telah Bunuh 3 Orang, Terpidana Mati Berusia 70 Tahun Ini Menolak Minta Maaf Menjelang Eksekusi

Qureiris berpartisipasi dalam demonstrasi damai yang dilakukan kaum minoritas Syiah di Provinsi Timur Arab Saudi selama Musim Semi Arab pada 2011.

Tiga tahun setelah dia difilmkan dan terbukti terlibat dalam protes, otoritas Saudi menangkap Qureiris, yang saat itu baru berusia 13 tahun. 

Dia bepergian dengan keluarganya ke Bahrain ketika dia ditahan oleh otoritas perbatasan Saudi di jalan lintas Raja Fahd yang menghubungkan kedua negara.

Pada saat itu, ia dianggap oleh pengacara dan aktivis sebagai tahanan politik termuda di Arab Saudi .

Sekarang, pada usia 18 tahun, Qureiris akan menghadapi hukuman mati setelah ditahan selama hampir empat tahun dalam penahanan pra-sidang.

Bukan hanya dengan dipancung, jaksa penuntut umum memerintahkan agar jasad Qureiris disalib dan dimutilasi, sebagai bentuk hukuman paling berat.

Negara ini memiliki salah satu tingkat eksekusi tertinggi di dunia, dan sering dikritik oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia karena mengeksekusi orang-orang yang di bawah umur pada saat melakukan kejahatan.