Intisari-Online.com - Tahanan yang akan dieksekusi mati biasanya melakukan hal-hal yang baik menjelang ajalnya, seperti memberikan makanan terakhirnya kepada tunawisma ataupun meminta maaf atas kesalahannya.
Rupanya, hal ini tidak berlaku bagi satu terpidana mati berikut.
Terpidana mati, Billie Wayne Coble, menjadi terpidana tertua yang dieksekusi di negara bagian Texas, pada 28 Februari lalu, setelah mendekam di penjara selama 30 tahun sejak 1989.
Beberapa hari menjelang waktu eksekusi dengan suntik mati, Coble bersedia melakukan sesi wawancara dengan seorang reporter asal Inggris, Susanna Reid.
Dalam wawancara tersebut, salah satu hal ditanyakan Reid kepada Coble adalah apakah dia menyesali perbuatannya telah menembak tiga anggota keluarga istrinya.
Coble dijatuhi hukuman mati setelah terbukti bersalah telah membunuh tiga orang anggota keluarga istrinya, Karen Vicha.
Coble, yang kini berusia 70 tahun, menembak mati kedua orangtua istrinya, Robert dan Zelda Vicha, serta saudara laki-laki iparnya, Bobby, di kota Axtell, negara bagian Texas, pada 29 Agustus 1989.
Tindakan itu dilakukannya setelah Karen mengancam akan menceraikannya.
Baca Juga: (Video) Kepala Ikan yang Terputus Masih Sanggup Menggigit dan Menghancurkan Kaleng Berisi Minuman
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR