Find Us On Social Media :

Kantong Plastik KFC Berusia 40 Tahun Ditemukan, Ucapan Ilmuwan Soal Sampah Plastik Terbukti Benar

By Afif Khoirul M, Jumat, 14 Juni 2019 | 16:00 WIB

Sampah plastik KFC.

Intisari-online.com - Sampah plastik memang menjadi masalah lingkungan yang belum terselesaikan hingga kini.

Banyak sekali relawan menemukan sampah plastik berumur puluhan tahun masih dalam keadaan utuh.

Kelompok relawan bernama Sunshine Coast Clean Up Divers (SCCUD) menemukan kantong plastik berlogo KFC yang terkubur selama puluhan tahun.

Penyelam SCCUD menemukannya saat terlibat dalam usaha membersihkan perairan Sunshine Coast.

Baca Juga: Tak Derita Penyakit Kanker, Tapi Kedua Payudara Wanita Ini Diangkat di Usia 27 Tahun, Ternyata Ini Alasannya

Kantong plastik dengan logo KFC berlumur lumpur dan terjepit di bebatuan ditemukan sekitar delapan meter di bawah permukaan di daerah Sunshine Coast, Queensland, Australia.

Umur plastik ini diperkirakan sudah 40 tahun.

Sekedar diketahui, dikutip dari Wikipedia, KFC (dulu dikenal dengan nama Kentucky Fried Chicken) adalah suatu merek dagang waralaba dari Yum! Brands, Inc., yang bermarkas di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat.

KFC didirikan oleh Col Harland Sanders, KFC dikenal terutama karena ayam gorengnya, yang biasa disajikan dalam "timba" (bucket) dari kertas karton.

Baca Juga: Alami Kecelakaan Pesawat, para Korban yang Hilang Selama 60 Hari Ini Mengaku Bertahan Hidup Dengan Cara Kanibal

Menurut pakar, penemuan kantong plastik itu mungkin hanya puncak gunung es soal limbah plastik, karena banyaknya plastik yang sudah mencemari lingkungan kita.

Penemuan kantong plastik berusia 40 tahun ini menunjukkan bukti ucapan para peneliti bahwa sampah plastik susah terurai atau hancur dengan sendrinya di alam bebas.

Kantong KFC ini ditemukan di Pantai Bulcock, Caloundra, sekitar 93 km dari ibukota Queensland, Brisbane.

Pantai tersebut selama ini dikenal dengan pantai pasir yang indah dan permukaan air yang bersih.

Salah seorang relawan Elliot Peters mengatakan dia mengirim foto itu ke kantor KFC dan perusahaan itu memperkirakan kantong plastik itu berusia 30-40 tahun dari logo yang ada.

"Susah memastikan sudah berapa lama kantong itu di sana."

"Namun yang jelas tidak mungkin kantong itu berada di rumah seseorang dan baru dibuang 40 tahun kemudian," ujar Peters.

"Jadi kemungkinan kantong itu sudah lama di sana, entah sebelumnya di bawah permukaan air atau tidak," sambungnya.

Penemuan ini menambah panjang bukti bahwa plastik adalah polimer yang sangat sulit terurai di alam.

"Kita sudah lama mendengar bagaimana susahnya plastik diurai, khususnya mikroplastik."

"Namun ini sebuah kantong plastik yang tidak terlalu tebal, dan masih bisa dilihat dengan jelas bentuknya dan berusia 40 tahun," tegas Peters.

Baca Juga: Catat Jadwal Seleksi Sekolah Kedinasan 2019, Ada IPDN hingga STAN

Kantong plastik KFC bukan satu-satunya penemuan bahan plastik yang mencemari alam di Australia.

Para peneliti dari University of the Sunshine Coast baru-baru ini menemukan kantong plastik dari supermarket Coles dari tahun 1971 yang ditemukan di hutan bakau di Moreton Bay kawasan sekitar 50 km dari Brisbane.

Mereka juga menemukan kantong plastik dari supermarket Woolworth, dan kaleng minuman sarsaparilla, yang masing-masing diperkirakan sudah berusia lebih dari 30 tahun, di Hervey Bay.

Bahan plastik, termasuk sisa-sisa dari kantong plastik merupakan bahan ketiga terbesar yang mencemari kawasan perairan Australia, menurut data yang dikumpulkan.

Setiap tahunnya, para relawan mengumpulkan 155 ribu potongan plastik.

Lebih dari 640 ribu bahan plastik keras dikumpulkan, bersama dengan 213 ribu puntung rokok.

Bahan plastik di alam bisa diuraikan oleh sinar matahari, namun air asin sama sekali tidak bisa membantu menghancurkan kantong plastik.

Itulah sebabnya semakin banyak ditemukan sampah plastik di laut dan kawasan perairan di seluruh dunia. (eko darmoko/Surya Malang)

Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Ini yang Terjadi saat Kantong Plastik KFC Terkubur Selama 40 Tahun, Bukti Kebenaran Temuan Peneliti