Penulis
Intisari-Online.com -Seperti yang sudah diketahui, Viking adalah salah satu suku yang terkenal dengan keberanian dan profesinya sebagai perompak.
Namun, suku penjelajah samudra itu ternyata harus mengaku kalah pada walrus, mamalia laut yang hidup di belahan Bumi utara.
Viking yang didirikan oleh Erik the Red tumbuh subur di Greenland selama 500 tahun.
Tapi kemudian tiba-tiba, suku ini menghilang pada akhir abad ke-15.
Mereka meninggalkan kota-kota serta desa yang sudah mereka bangun begitu saja. Misterius dan tak ada yang tahu apa alasannya.
Kini, sebuah studi yang dilakukan peneliti dari Cambridge University berhasil mengungkap teka-teki musnahnya suku Viking dari muka bumi ini.
Viking atau sering disebut masyarakat Norse ternyata bukan hanya mahir melaut, mereka juga merupakan pedagang yang handal.
Selama ratusan tahun itulah rupanya mereka bergantung pada gading walrus sebagai komoditas dagangnya.
Sayang, terjadi kepindahan populasi walrus ke pantai yang lebih aman.
Orang berspekulasi bahwa perburuan selama berabad-abad tersebut kemudian membuat walrus di Greenland enggan untuk kembali ke wilayah itu lagi.
Ekonomi Norse yang sangat bergantung pada perdagangan gading ini akhirnya hancur ketika tidak ada pasokan gading.
Permukiman viking yang terakhir akhirnya lenyap setelah kepindahan mamalia laut tersebut.
Sementara itu, tren gading walrus mungkin meredup pada akhir abad Pertengahan.
Rute perdagangan Mediterania membawa pasokan gading gajah yang makin disukai dibandingkan dengan gading walrus.
"Tentu saja mode berubah di Eropa, dan gading gajah semakin disukai," kata Dr James H. Barrett, peneliti dari Cambridge University dikutip dari Telegraph, Selasa (07/08/2018).
Selain itu, wabah Black Death yang menyapu Eropa telah menyapu bersih sejumlah besar pelanggan yang membuat permintaan terhadap gading walrus kian merosot.
Baca Juga: Jangan Dibuang, Nyatanya Bekas Teh Celup Masih Bisa Digunakan Untuk 4 Hal Ajaib Ini
Akhirnya, periode cuaca yang sangat dingin yang dikenal sebagai The Little Ice Age juga membuat navigasi laut menjadi rumit di akhir periode Abad Pertengahan.
"Pada tahun 1100-an, Greenland telah menjadi pemasok utama gading walrus ke Eropa Barat.
Permintaan untuk barang-barang merah yang dihasilkan dari gading mungkin telah membantu masyarakat Norse di Greenland bertahan selama berabad-abad," kata Barrett.
Ketergantungan yang berlebihan pada satu komoditas inilah akhirnya membuat masyarakat Norse tak dapat bertahan hidup.
Baca Juga: 6 Fakta Mengejutkan Bangsa Viking, Salah Satunya Mengubur Mayat dalam Kapal
Studi ini berdasarkan dari penelusuran DNA gading walrus dari berbagai lokasi di seluruh Eropa, termasuk London.
Peneliti menemukan hampir semua gading tersebut berasal dari Greenland.
Ini menunjukkan komunitas Viking memonopoli pasokan gading ke Eropa Barat dari abad ke-12 selama lebih dari 200 tahun.
Gading walrus begitu berharga sehingga digunakan untuk mendekorasi gereja-gereja Eropa dan barang-barang mewah.
"Kami tahu dari awal bahwa menganalisis DNA purba memiliki potensi membuka wawasan sejarah baru, dan temuan ini terbukti sangat spektakuler," tambah Dr Sanne Boessenkool, peneliti lain dari University of Oslo.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Baca Juga: Harganya Tembus Rp400 Juta, Inilah Alasan Mengapa Orang Kaya Memelihara Cheetah
dengan judul "Studi: Suku Viking Lenyap karena Walrus, Kok Bisa?"