Penulis
Intisari-Online.com – Seperti dilansir dari kompas.com, bahwa Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI (Purn) George Toisutta meninggal dunia pada Rabu (12/6/2019) sekitar pukul 05.25 WIB di, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
"Benar, mantan KSAD Jenderal Purn TNI George Toisutta meninggal dunia," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Chandra Wijaya, di Jakarta, Rabu.
George Toisutta terbaring sakit di RSPAD Gatot Soebroto karena kanker usus yang dideritanya. Dia meninggal pada usia 66 tahun.
Jenazah pria kelahiran Ujung Pandang itu akan diterbangkan ke Makassar dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Baca Juga: Daging Olahan Jika Dikonsumsi Tap Hari Tingkatkan Risiko Kanker Usus!
Jenderal TNI George Toisutta adalah seorang purnawirawan TNI Angkatan Darat serta mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat sejak tanggal 29 November 2009 hingga 30 Juni 2011.
Sebelumnya ia menjabat sebagai Panglima Komando Strategi Angkat Darat (Pangkostrad) yang menjabat sejak 2007 hingga tahun 2009.
Salah satu kanker yang paling mematikan, seperti yang diderita oleh George Toisutta, bisa jadi penyebabnya termasuk apa yang kita konsumsi.
Varian genetik tertentu mungkin membantu menjelaskan mengapa makan daging merah dan daging olahan dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker usus besar, kecil, demikian pendapat sebuah penelitian.
Baca Juga: Wanita Jangan Takut Lakukan Ini, Karena Latihan Beban Bisa Turunkan Risiko Kanker Usus Lho
Penelitian ini juga menemukan bahwa varian genetik yang lain mungkin memainkan peran dalam menurunkan risiko kanker usus yang berhubungan dengan kebiasaan makan sayur, buah, dan serat.
Penelitian ini melibatkan lebih dari 9.000 orang dengan kanker usus dan kelompok berukuran sama tanpa kanker.
Para peneliti mengatakan mereka menemukan interaksi yang signifikan antara varian genetik yang dikenal sebagai rs4145094 dan konsumsi daging olahan.
Varian ini terletak di daerah kromosom yang mencakup GATA3, gen sebelumnya yang dikaitkan dengan beberapa bentuk kanker.
Baca Juga: Romahurmuziy BAB Berdarah: Bisa Jadi Gejala Kanker Usus, Harus Colok Dubur untuk Pemeriksaan
Hubungan lain diet – gen yang signifikan ditemukan dalam varian genetik rs1269486, yang dikaitkan dengan penurunan risiko kanker usus, demikian menurut penelitian.
Bagaimana makanan tertentu mempengaruhi gen dan risiko kanker usus tidak diketahui, tetapi pencernaan daging olahan dapat menyebabkan peradangan atau respon sistem kekebalan tubuh yang dapat memicu perkembangan penelitian, jelas para peneliti.
Diyakini bahwa genetika, gaya hidup, dan lingkungan berkontribusi terhadap risiko kanker usus.
“Bisa dibayangkan individu yang dipilih pada risiko tinggi kanker usus berdasarkan profil genom dapat ditargetkan untuk penyaringan, modifikasi diet dan strategi pencegahan lainnya,” tulis Jane Figueiredo, asisten profesor kedokteran di University of Southern California dalam rilisnya.
Baca Juga: Wortel Ungu, Makanan Sehat Untuk Menurunkan Berat Badan Hingga Cegah Kanker Usus