Find Us On Social Media :

Dikenal Sebagai Perusuh, Bagaimana Kehidupan Warga di Israel?

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 8 Juni 2019 | 13:30 WIB

Tentara Israel berdiri di sebelah poster Jihad Islam yang memuliakan seorang pembom bunuh diri Palestina

Intisari-Online.com - Terorisme telah menjadi ciri kehidupan di Israel sejak sebelum negara itu didirikan pada tahun 1948.

Menurut data yang dikelola oleh pemerintah Israel, pada 2017 sekitar 3.100 orang tewas dalam serangan teroris dalam sejarah Israel.

Sebagian besar dari mereka menjadi korban bermotivasi politik kekerasan yang dilakukan oleh warga Palestina.

Meskipun lebih banyak warga Israel tewas dalam perang, tingkat kematian per kapita akibat terorisme di Israel tinggi, dan ancamannya sangat terasa di seluruh negeri.

Baca Juga: Jelang Idul Fitri, Warga Israel Justru Rayakan Hari Pencaplokan Yerusalem, Lakukan Aksi Provokatif dengan Nekat Terobos Al Aqsa

Kapan terorisme di Israel dimulai?

Menurut pemerintah Israel, terorisme Arab yang menargetkan orang-orang Yahudi kembali ke tahun 1920-an.

Yakni saat serangkaian kerusuhan mencengkeram tanah itu, yang pada waktu itu berada di bawah kekuasaan Inggris.

Yang paling terkenal, mungkin, pembantaian Hebron 1929, yang mengakibatkan kematian hampir 70 orang Yahudi.

Terorisme tumbuh semakin canggih pada 1960-an, dengan Palestina meluncurkan sejumlah serangan terhadap sasaran Israel di luar negeri dan melakukan pemboman mematikan di rumah.

Pada 1990-an, bom bunuh diri pertama dilakukan oleh anggota kelompok militan Palestina Hamas.

Menurut data dari University of Chicago, 114 serangan semacam itu, di mana penyerang meledakkan dirinya, telah dilakukan di Israel sejak tahun 1994, yang mengakibatkan kematian 721 orang (termasuk para pelaku).

Baca Juga: Berkedok Resor Pantai Mewah, Israel Ternyata Telah Selundupkan 7.000 Orang Yahudi di Sudan