Penulis
Intisari-Online.Com -Seorang remaja Australia yang memecahkan telur di kepala senator sayap kanan yang kontroversialkembali menyumbangkan hampir 100.000 dolarAustralia (Rp996 juta) kepada korban serangan masjid Christchurch.
Will Connolly (17) mendapat julukan 'Egg Boy' setelah aksi spontannya memecahkan telur di kepala Fraser Anning pada bulan Maret.
Aksinya ini membuat si Egg Boy banjir dukungan dan sumbangan untuk membayar biaya hukumnya, seperti dilansir dari BBC (29/5/2019).
Sebelumnya Anning telah menimbulkan kemarahan ketika dia mengatakan migrasi Muslim adalah penyebab penembakan di Christchurch.
Anning secara resmi dikecam oleh Senat Australia pada bulan April karena ucapannya yang mengerikan padahari penembakan brutal itu.
Tanpa diduga, Connolly mendekati senator dari belakang dan melempar kepalanya dengan telur saat Anning memberikan konferensi pers di Melbourne pada 16 Maret.
Tak terima dengan perbuatan bocah itu, Anning melakukan pembalasan secara fisik dan para pendukungnya memukul remaja itu ke tanah.
Banyak yang memuji aksi berani si Bocah Telur sehingga dibuat kampanye penggalangan dana online untuk Connolly agar dia "membeli lebih banyak telur" dan untuk menutup kemungkinan biaya hukum.
Polisi memilih untuk tidak mengajukan tuntutan bulan lalu,tapi memberi remaja itu "peringatan resmi" danmemutuskanbahwa pemukulanAnning kepadanya adalah upaya membela diri.
Pada hari Selasa (28/5/2019), Connolly mengumumkan bahwa ia telah memindahkansemua uang yang ia dapat ke badan amal Selandia Baru yang bertanggung jawab atas upaya penggalangan dana resmi.
"Kepada para korban tragedi itu, dengan sepenuh hati aku berharap ini dapat melegakanmu," katanya.
Meskipun tindakannya mendapat pujian,unggahannya juga memicu percakapan di Australia tentang bentuk-bentuk protes politik.
Connolly mengatakan ke jaringan Ten, Australia, pada bulan Maret, "Saya mengerti apa yang saya lakukan bukanlah hal yang benar untuk dilakukan. Namun, telur ini telah menyatukan orang-orang."
Lima puluh satu orang kehilangan nyawa dalam penembakan di dua masjid di Selandia Baru.
Anning menolak untuk meminta maaf atas komentarnya, meskipun ada petisi yang ditandatangani oleh lebih dari 1,4 juta orang.
Dia kemudian dilaporkan gagal memenangkan masa jabatan baru di Senat pada pemilihan umum Australia pada 18 Mei.