Find Us On Social Media :

Tragisnya Nasib Pemuda yang Dibunuh Hanya Karena Makan Sambil Duduk, Tak Ada Orang yang Mau Jadi Saksi Kematiannya

By Tatik Ariyani, Rabu, 22 Mei 2019 | 07:00 WIB

Ilustrasi

"Ini konspirasi terhadap keluarga kami. Mengapa ayah saya harus menggunakan cercaan kasta dalam pernikahan Dalit?" ujar seorang perempuan yang ayah, kakak, dan pamannya ikut ditangkap polisi.

"Dia (Jitendra) pasti malu karena dipukuli dan menelan puluhan pil yang berujung kematiannya," ujar seorang pria dari kasta lebih tinggi.

Namun, warga Dalit di desa itu, yang marah akibat kematian Jitendra, membantah tuduhan tersebut.

Mereka mengatakan, Jitendra memang menderita epilepsi tetapi menegaskan pemuda itu tak mungkin mengalami overdosis obat.

Meski marah, sebagian besar  keluarga Dalit di desa Kot lebih memilih diam.

"Ini disebabkan karena secara ekonomi mereka bergantung kepada warga dengan kasta lebih tinggi," kata seorang aktivis, Daulat Kunwar.

"Sebagian besar warga Dalit tak punya tanah. Mereka bekerja di ladang milik warga kaya dari kasta lebih tinggi. Mereka tahu konsekuensinya jika melawan," tambah dia.

Keluarga Jitendra sudah mengalami konsekuensinya. Geeta Devi mengatakan, mereka ditekan agar tidak menyampaikan kebenaran.

"Beberapa orang datang ke kediaman kami dan berusaha menakut-nakuti kami. Tak ada yang mendukung kami, tetapi saya tidak akan menyerah untuk mendapatkan keadilan," Geeta menegaskan.

Warga Dalit berujumlah 19 persen dari seluruh penduduk Uttarakhand dan kekerasan terhadap Dalit memiliki catatan panjang di negara bagian ini. (Ervan Hardoko)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Akibat Makan Sambil Duduk di Kursi, Pria Ini Dibunuh"

Baca Juga: Tidak Sekadar Dimakan, Pria Ini Bagikan Tips Menggunakan Mi Instan untuk Memperbaiki Wastafel