Penulis
Intisari-Online.com - Memiliki umur panjang mungkin adalah dambaan setiap orang.
Namun, untuk mendapatkan itu semua tahukah Anda bahwa orang tertua di dunia ini rupanya punya tips khusus.
Pria bernama Abaz Iliev asal Rusia ini adalah salah satu orang tertua dalam sejarah, dilaporkan meninggal pada usia 123 tahun.
Menurut Dailymail, Rabu (14/5/2019), semasa hidup Abaz juga ikut berpartisipasi ketika Perang Dunia Kedua.
Baca Juga : Warga Kampung di Papua Barat: Sudah 35 Tahun Saya Disini, Akhirnya PLN Hadir di Kampung Ini
Setelah itu, dia menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk menggembala di daerah tempat tinggalnya.
Karena catatan kelahiran Abaz hilang, sejatianya usia aslinya tidak bisa dikonfirmasu namun dia disertifikasi secara resmi oleh dunia.
Namun, diduga Abaz mulai menjadi gembala saat berusia 7 tahun dan berpartisipasi dalam Perang Saudara Rusia dari tahun 1917 hingga 1922.
Selain itu, sebelum meninggal Abaz bagikan rahasia bagaimana dia bisa memiliki umur panjang.
Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!
Abaz menjelaskan, bahwa umur panjangnya dengan melakukan tidur 11 jam setiap malam, dan mulai tidur pada pukul 07.00 dan bangun pada pukul 06.00.
Setelah bangun di pergi ke kandang untuk merawat hewan-hewan ternaknya.
Dia menghindari pergi ke dokter dan minum obat, namun pada usia 121 dia terpaksa menjalani operasi mata karena katarak.
Abaza juga hanya makan sayuran segar dari kebunnya dan daging lokal dari desa-desa terpencil di pegunungan Kaukasus Rusia.
Baca Juga : Ini Tips dari Dermatologis Untuk Mengobati Biduran pada Anak-anak
Dia juga suka minum air susu dan mata air segar.
Pada usia 45 tahun, dia dianggap terlalu tua untuk bertarung dalam Perang Dunia Kedua, lalu dideportasi ke Kazakhstan pada tahun 1944 dan hidup dalam kemiskinan.
Sementara itu, dia bisa memiliki umur panjang karena tetap bekerja sepanjang waktu dan mempertahankan tidurnya yang sehat selama 11 jam.
Semasa hidup dia memiliki delapan anak, dan 35 cucu 34 cicit.
"Dia adalah orang tua yang mencintai kehidupan dengan baik, saya yakin akan hal ini dan saya melihatnya berkali-kali," kata kepala daerah Yunus-Bek Evkurov.
Menurut keterangan, Abaz dilahirkan di Ingushetia, disebut sebagai orang tertua Rusia meski tidak pernah belajar bahasa Rusia.
Dilahirkan pada Maret 1896 pada masa pemerintahan terakir Raja Tsar Nicholas II, dan menghabiskan sebagian besar hidupnya sebagai seorang gembala.
Dia juga mengenang kengerian saat masa muda hidup di bawah Raja Tsar Nicholas.
Baca Juga : Adakan Pesta Mewah untuk 800 Orang, Pernikahan Pria India Ini Tanpa Pengantin Wanita, Alasannya Mengharukan!
"Saya menangis sepanjang hari, karena saya takut. Ada banyak tentara di pegunungan, aku takut," katanya.
"Ini adalah hal yang saya alami 100 tahun yang lalu, tapi aku masih ingatjenisketakutan ini," terangnya.
Dilaporkan bahwa pada usia 115 tahun, Abaz masih berkuda dan pergi ke ladang untukmegurusdomba.Istri Abaz, Madinat, meninggal pada tahun 2014.
Pasangan itu pertama kali bertemu di Kazakhstan, ketika Abaz mengendarai traktornya sendiri dan melihat traktor lain di jalan yang salah.
Dia mengikutinya dan menemukan bahwa pengemudi wanita itu tertidur di atas kemudi.Abaz kemudian melompat ke atas traktor untuk menemui istrinya, dan kemudian jatuh cinta.