Find Us On Social Media :

Sel telur Dihargai Rp200 Juta, Sejumlah Mahasiswi China Menjualnya Agar Bisa Beli Ponsel Baru

By intisari-online, Selasa, 14 Mei 2019 | 13:40 WIB

Ilustrasi mahasiswi di China.

Kedai kopi menjadi tempat favorit pertemuan mereka.

Sementara rumah sakit diduga membantu menyuntikkan hormon kepada donor itu selama 10 hari untuk menstimulasi produksi telur lebih cepat dari biasanya.

Baca Juga : Kasus Anak Dicekoki Bir oleh Teman Ibunya: Ini yang Terjadi Jika Anak Minum Alkohol, Salah Satunya Alami Kerusakan Hati

Laporan penyelidikan menyebutkan, prosedur tersebut menimbulkan risiko, seperti masalah pernapasan, kembung, dan penggumpalan pembuluh darah.

Sejauh ini belum ada laporan penangkapan terkait kasus itu.

Namun, pada 2016 dua agen dipenjara karena mengumpulkan sel telur dari seorang perempuan di Guangzhou.

Ovarium perempuan tersebut harus diangkat karena masalah komplikasi medis.

Sementara dua agen itu dipenjara selama 1 tahun 10 bulan karena mempraktikkan pengobatan tanpa lisensi.

Pembelian dan penjualan sel telur sangat dilarang di China.

Sel telur hanya dapat disumbangkan sebagai tindakan amal.

Namun, tingginya permintaan setelah dicabutnya kebijakan satu anak memicu perdagangan ilegal sel telur. (Veronika Yasinta)

Baca Juga : Raffi Ahmad Akui Nagita Slavina Lebih Kaya Darinya: Ini 3 Tips Menjaga Rumah Tangga Jika Penghasilan Istri Lebih Besar Daripada Suami

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fenomena Mahasiswi Universitas Ternama China Jual Sel Telur demi Uang".