Inovasi Israel: Tradisi Yahudi, Makan Belalang Dijadikan Alternatif Protein Penyelamat Pangan Dunia

Tatik Ariyani

Penulis

Berbicara dengan pendiri dan CEO Hargol FoodTech, Israel umukan bahwa belalang merupakan sumber protein baru.

Intisari-Online.com - Berbicara dengan pendiri dan CEO Hargol FoodTech, Israel umukan bahwa belalang merupakan sumber protein baru.

Hargol mengatakan bahwa belalang merupakan sumber protein paling alami yang dapat dijadikan solusi untuk "memberi makan dunia".

Dilansir pada laman Beholdisrael.org, Jumat (12/4/2019), Dror Tamir, pendiri dan CEO Hargol FoodTech mengatakan bahwa belalang memiliki berbagai manfaat nutrisi.

Belalang juga dapat menjadi olusi kemanusiaan untuk salah satu tantangan terbesar di Asia dan Afrika: kekurangan gizi.

Baca Juga : Eli, Setia Menjaga Menara Perbatasan Indonesia-Australia Meski Tak Pernah Diberi Upah: 'Biarlah Saya Bertahan Apa Adanya'

Tetapi ini juga merupakan peluang bisnis yang signifikan mengingat permintaan akan protein yang lebih efisien dan praktik pertanian berkelanjutan.

Diperkirakan, permintaan akan protein akan berlipat ganda dalam dekade mendatang seiring pertumbuhan populasi dan perubahan perilaku konsumen pasar.

Belalang memiliki kandungan nutrisi yang luar biasa.

Yakni 70% protein tanpa pengolahan, asam amino esensial, omega tinggi, zat besi, seng, dan asam folat.

Baca Juga : Hati-hati Jika Menyewa Kamar, Bisa-bisa Ada Kamera Tersembunyi di Dalamnya, Ini Titik-titik yang Patut Dicurigai

Belalang juga rendah kolesterol dan lemak.

Selain memiliki kandungan yang menguntungkan, belalang juga sempurna bagi industri makanan dan minuman untuk mengembangkan berbagai macam produk.

Karena belalang dikonsumsi oleh sekitar 2,5 miliar orang di Afrika, Asia, dan Amerika Tengah, pasar perdagangan itu juga sudah tersedia.

Baca Juga : Catat! Ini 11 Tanda Anda dan Pasangan Sudah Tak Cocok

Tak hanya itu, di Jepang, Uganda, Meksiko dan Arab Saudi, belalang dianggap sebagai makanan lezat.

Secara budaya, memakan belalang juga merupakan tradisi Yahudi.

Tidak hanya belalang/belalang satu-satunya serangga halal di dunia, tetapi mereka juga telah disebut dalam Perjanjian Baru.

Hargol tidak hanya menangani krisis protein secara global, seperti halnya dengan sebagian besar inovasi dan teknologi Israel, Hargol juga memberikan bantuan kemanusiaan kepada negara-negara lain yang membutuhkan sambil menciptakan solusi lingkungan.

Baca Juga : Kasus Ibu Beri Pil KB Kepada 2 Anaknya Setelah Diperkosa Ayahnya: Ini Bahaya Pil KB Bagi Remaja Perempuan

Hargol bekerja secara strategis untuk tidak hanya memperluas industri belalang tetapi juga mengembangkannya ke Afrika dan Asia.

Hargol juga menerima hibah lain dari Kepala Kantor Ilmuwan untuk membuat kandang yang unik untuk petani kecil Afrika dan sedang dalam pembicaraan progresif dengan Bank Dunia untuk membiayai proyek.

Proyek ini juga dibiayai oleh Otoritas Inovasi Israel.

Israel juga berniat untuk bekerja dengan mitra Yordania sehingga mereka dapat mendistribusikan produk di Arab Saudi.

Baca Juga : 'Kiamat' Bisa Terjadi Sekarang, Ini 3 Prediksi Alasan Mengapa Israel Akan Memulai Perang Nuklir

Artikel Terkait