Find Us On Social Media :

Eli, Setia Menjaga Menara Perbatasan Indonesia-Australia Meski Tak Pernah Diberi Upah: 'Biarlah Saya Bertahan Apa Adanya'

By Ade S, Rabu, 8 Mei 2019 | 18:00 WIB

Eli, penjaga menara perbatasan Indonesia-Australia di Pulau Selaru, Maluku

"Sudah 23 tahun saya jaga dua aset negara ini, menara suar dan tapal batas, tanpa digaji baik dari pemerintah desa maupun pihak mana saja. Saya lakukan ini dengan suka rela," ujar Eli, Rabu (8/5/2019), seperti dilansir INTISARI dari Antara.

 

Eli sendiri mengaku bahwa Kepala Dusun Eliasa sendiri yang memberikan tanggung jawab kepada dirinya utnuk menjaga menara setinggi 35 meter tersebut.

Menara suar itu sendiri sebenarnya dibanung oleh Kementerian Perhubungan RI pada tahun 1996 dan baru rampung pada 1997.

Namun, baru pada 17 Agustus 2003 menara tersebut diresmikan oleh Panglima Komando Daerah Militer XVI/Pattimura Mayjen TNI. Agustadi Sasongko Purnomo.

Belakangan, pengurus Desa Eliasa berupaya untuk menarik kunci menara suar tersebut dari Eli, dan memberi Eli upah dengan cara menjual karcis bagi pengunjung.

Rencana yang disambut baik oleh Eli meski dirinya mengaku masih berharap pemerintah yang lebih tinggi juga turut memperhatikan dirinya.

"Insyaallah jika memang terjawab seperti itu. Tapi kalau dari pemerintah baik dari Kabupaten sampai ke pusat tidak perhatikan juga. Biarlah saya bertahan apa adanya. Sebab menara ini dibangun diatas petuanan dan didalam dusun saya," tutur Eli.

Eli juga mengaku akan tetap menjaga menara suar tersebut dari orang-orang tak bertanggung jawab.

Baca Juga : Sebut Rusia Sudah Jejerkan Tanknya di Perbatasan, Ukraina: Saatnya Seluruh Dunia Bersatu