Find Us On Social Media :

Wanita Ini Punya 44 Anak di Usia 39 Tahun: Adakah Batasan Bagi Wanita untuk Hamil dan Melahirkan?

By Mentari DP, Rabu, 8 Mei 2019 | 08:30 WIB

Mariam Nabatanzi, wanita ini punya 44 anak di usia 39 tahun.

Intisari-Online.com – Perkenalkan, namanya Mariam Nabatanzi (39).

Mariam yang berasal dari Uganda ini disebut sebagai wanita paling subur di dunia.

Bagaimana tidak, dilansir dari Mirror.co.uk yang dikutip dari nakita.grid.id pada Rabu (8/5/2019), usianya masih 39 tahun namun dia sudah memiliki 44 anak.

Ya, 44 anak dengan tiga anak kembar empat, empat anak kembar tiga, dan enam pasang anak kembar.

Baca Juga : 5 Pesawat Kepresidenan Termahal di Dunia, Nomor 1 Capai Rp8,9 triliun!

Menurut dokter, kesuburan luar biasa Mariam ini dikarenakan ia memiliki ovarium besar yang tidak normal.

Selain itu, dokter menasihatinya kalau menggunakan pil KB justru dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi Mariam.

Itulah yang menyebabkan Mariam dikaruniai banyak anak kembar dan tidak bisa berhenti melahirkan anak-anaknya.

Diketahui,  Mariam menikah pada usia 12 tahun dengan suaminya yang saat itu berusia 40 tahun.

Setahun kemudian ia melahirkan anak kembar pertamanya dan hal ini terus terjadi dengan selang waktu beberapa tahun.

Ketika berusia 23 tahun, Nabatanzi telah memiliki 25 anak dan putus asa, ia kembali menemui dokter untuk menghentikannya.

Sayangnya sekali lagi, dia disarankan untuk tetap hamil karena jumlah ovariumnya sangat tinggi.

Tentu tak terbanyangkan rasanya memiliki anak lebih dari 3, namun nyatanya Mariam punya 44 anak yang ia rawat sendiri.

Jika Mariam tak memiliki masalah kesehatan karena jumlah ovariumnya sangat tinggi, adakah batasan untuk bisa berapa kali hamil dan melahirkan?

Dikutip dari artikel kompas.com pada tahun 2012, wanita hanya bisa hamil dalam jumlah terbatas.

Hal ini karena pada dasarnya, proses kehamilan hanya bisa terjadi jika ada pembuahan dan pembuahan tersebut memerlukan sel telur dan sperma.

Baca Juga : Studi: Ukuran dan Bentuk Payudara Bisa Pengaruhi Kebahagiaan Kita Lho

Diketahui, sel telur ini biasanya akan luruh saat menstruasi yang mulai di masa pubertas (biasanya mulai usia 12 tahun ke atas) dan hal ini akan berlangsung hingga seluruh sel telur habis (masuk pada masa menopause).

Karenanya, berapa kali hamil dan melahirkan akan ditentukan oleh masih ada tidaknya sel telur dari rahim wanita.

Dasarnya, wanita bisa hamil, lalu melahirkan sebanyak mungkin. Selama masih ada sel telur, dan disertai dengan kondisi kesehatan yang memadai.

Masalahnya kondisi setiap wanita berbeda-beda. Sebab, ada risiko yang didapat wanita jika ia hamil dan melahirkan berkali-kali.

Risiko ini tidak hanya untuk sang wanita, melainkan juga si bayi.

Berikut ini 3 risiko kesehatan yang bisa didapat jika hamil dan melahirkan anak yang banyak.

1. Preeklampsia

Preeklampsia terjadi jika aliran darah melalui plasenta terganggu, sehingga bayi bisa kekurangan oksigen dan nutrisi.

Efeknya bisa menghambat pertumbuhan janin secara normal dan bisa mengancam kelangsungan hidup janin sendiri.

Salah satu faktor risikonya adalah kehamilan dan kelahiran yang jaraknya kurang dari 2 tahun.

2. Prolaps uteri

Prolaps uteri atau yang biasa disebut ‘turun peranakan’, adalah sebuah kondisi turunnya rahim ke liang vagina.

Biasanya ada tingkatannya, dari grade 1 sampai dengan 4. Kalau sudah grade 4 maka uterus (rahim) sudah keluar dari liang vagina.

Faktor risikonya adalah karena banyaknya anak, jenis persalinan, besarnya bobot bayi yang dilahirkan dan kelainan kolagen.

Baca Juga : Buat 3.900 Prajurit Tak Lulus, Begini Seleksi Berat Kopassus, Sebrangi Jurang Hingga Latihan di Nusakambangan

3. Plasenta pravia

Plasenta previa adalah kondisi ketika sebagian atau seluruh plasenta menutupi mulut rahim.

Plasenta atau ari-ari akan terbentuk dan menempel pada dinding rahim saat seorang wanita hamil.

Faktor ini terjadi ketika Anda hamil dan melahirkan berkali-kali.

Semakin banyak Anda hamil dan melahirkan, semakin sulit pula proses kehamilan menemukan tempat untuk pembuahan.

Sulit membesarkan anak dalam jumlah banyak

Dulu ada pepatah yang mengatakan ‘banyak anak, banyak rezeki’. Ada yang percaya dan ada juga yang tidak.

Namun mari kita realistis, hamil, melahirkan, dan membesarkan anak sekian banyak pada zaman sekarang, butuh dana serta tanggung jawab yang besar.

Sebab, orangtua wajib menjamin pertumbuhan dan perkembangan anak-anaknya. Dari gizi hingga pendidikan.

Terakhir, jika sebuah keluarga mempunyai jumlah anak yang banyak, maka mereka juga butuh pembagian waktu, perhatian, serta biaya yang harus dipersiapkan secara matang.

Baca Juga : Foto Bayi Dengan Lengan Seperti Roti Sobek Jadi Viral, Begini Penjelasan Medisnya