Penulis
Intisari-online.com - Jika ekskresi feses normal, hal itu akan menjamin kesehtan usus.
Terlalu banyak buang air besar dalah satu hari atau terlalu sedikit, berarti ada masalah kesehatan tertentu dalam tubuh Anda.
Jika Ada kebiasaan buang air besar yang baik atau buang air besar secara teratur setiap hari, racun dalam usus bisa dikeluarkan pada waktunya.
Sehingga hal itu bisa menghindari reabsorpsi racun dari usus yang menyebabkan penyakit.
Baca Juga : ISIS: Pemboman di Sri Lanka Adalah ‘Pembalasan’ Untuk Penembakan di Masjid di Selandia Baru
Jadi, berapa jumlah normal buang air besar dalam sehari, dan penyakit apa yang mungkin disebabkan oleh kondisi usus yang tidak normal.
Jumlah normal buang air besar dalam sehari
Menurut kebiasaan orang normal dan kesehatan, dalam keadaan normal, jumlah buang air besar dalam sehari paling baik adalah 1 atau 2 kali.
Ini memastikan bahwa limbah, racun, dan limbah metaboslisme di usus akan dikeluarkan dalam waktu singkat.
Jika jumlah buang air besar terlalu banyak, lebih dari 3 kali buang air besar yang menunjukkan gejala konstipasi, maka hal itu perlu dikondisikan.
Kemudian, jumlah air besar hingga belasan kali bisa dipastikan bahwa Anda menderita diare, yang memerlukan pemeriksaan dan perawatan tepat waktu.
Penyebab langsung diare dan sembelit dalam tubuh ditentukan oleh kondisi gastronintestinal, panjang saluran pencernaan, frekuensi peristalistik di usus dan kebiasaan.
Frekuensi buang air besar secara alami bervariasi, namun bisa juga penyakit menjadi penyebab buang air besar.
Seperti dikutip dari Associated Medical Press setidaknya, ada 4 penyakit yang perlu Anda perhatikan, jika Anda buang air besar lebih dari 3 kali.
1. Gastroenteritis
Gastroenteritis sering kali dialami pada musim panas, terutaman akibat diet yang tidak seimbang.
Makan makanan dingin pada musim panas dan tidak segar, dapat menyebabkan gangguan pencernaan, dan kemudian gastroenteritis akut.
Pasien bia mengalami sakit perut, diare, peningkatan frekuensi buang air besar, dan kadang muntah, mual, dll.
2. Kolitis Kronis
Kolitis kronis adalah penyakit saluran pencernaan umum yang dapat dengan mudah menyebabkan diare kronis pada pasien.
Karena itu, jumlah pergerakan usus dapat terjadi, jika jumlah buang air besar yang disebabkan oleh kolitis meningkat, perlu penanganan tepat.
Baca Juga : Perilaku Manusia Karena Diet, Dari Maraton Makan Sampai Kecanduan
3. Sinulitis dubur
Setelah menderita sinulitis dubur, pasien akan sering buang air besar, ada banyak kasus tinja dan setiap kali buang air besar hal ini bisa dirasakan.
Ini adalah gejala umum sinulitis, jika tidak ditangani tepat waktu, dapat berkembang menjadi abses perianal.
4. Kanker kolorektal
Terakhir, adalah penyakit yang cukup berbahaya, dan disebabkan oleh tumor ganas pada saluran pencernaan.
Setelah menderita kanker kolorektal, gejala yang jelas dari pasien adalah penuruan berat badan dan sembelit atau diare.
Selain itu, kedua gejala ini dapat berganti-ganti, yang dapat meningkatkan jumlah buang air besar.
Baca Juga : ISIS: Pemboman di Sri Lanka Adalah ‘Pembalasan’ Untuk Penembakan di Masjid di Selandia Baru