Find Us On Social Media :

Menurut Kajian Australia, Pemilu di Indonesia adalah Pemilihan Paling Rumit dan Paling Menakjubkan di Dunia

By Afif Khoirul M, Jumat, 19 April 2019 | 18:30 WIB

 

Intisari-online.com - Pemilihan umum untuk memilih calon pemimpin Indonesia untuk masa Jabatan 2019-2014 telah berlangsung Rabu (17/4/2019).

Ada banyak hal yang menarik dari pemilihan umum yang berlangsung di Indonesia ini, salah satunya adalah kajian dari Lowy Institute Australia yang menyebut paling rumit di dunia.

Hal itu karena, skalanya yaang begitu besar namun dilakukan hanya dalam satu hari saja.

Jumlah pemilih Indonesia sebanyak 193 juta, dan menjadikan pemilu di Indonesia menjadi yang terbesar di dunia menurut BBC Senin (15/4/19)

Baca Juga : Bersiap Tampung Caleg Stres Pasca-pemilu, Ini Upaya Siaga yang Dilakukan Rumah Sakit Jiwa

Kemudian, pemungutan suara juga dilakukan di 809.500 TPS, di mana setiap TPS akan melayani setidaknya 200-300 pencoblosan pada hari H.

Sedangkan jumlah calon legislatif yang bersaing adalah 245.000 orang dan memperebutkan 20.500 kursi yang ada di 34 provinsi dan 500 kabupaten kota.

Dibandingkan dengan India, Lowy Institute mengatakan, pada April 2019, India juga melaksanakan pemilihan umum.

Dalam jumlah pemilih dan kompleksitas, pemilu India juga termasuk yang menakjubkan di dunia.

Dengan jumlah penduduk yang hampir sama banyaknya, birokrasi India dan Indonesia dikenal lemah dalam berkordinasi.

Akan tetapi dalam hal pemilihan umum, kedua negara ini dikenal efisien dalam menyelengarakan pemilu dengan sistem yang serumit ini.

Bedanya dengan Indonesia, di India pemilu dilaksanakan selama 6 pekan dari 11 April hingga 19 Mei, dan dilaksanakan secara bergilir di beberapa negara bagian.

Parpol yang ikut berpartisipasi di India mencapai 450 partai sedangkan di Indonesia hanya 16 partai saja.

Baca Juga : Pria Ini Tinggalkan Kemakmuran, Kemewahan, dan Karier Mapan Demi Jadi Gelandangan, Alasannya?

Untuk petugas pada penyelenggaraan pemilu, India mengerahkan 10 juta orang sedangkan di Indonesia berjumlah 6 juta orang.

Terakhir adalah TPS di Indonesia mencapai 809.500 melayani 200-300 orang, sedangkan di India sebanyak 1 juta TPS dan melayani hingga 650 per TPS.

Efisiensi TPS inilah yang menjadi kunci keunikan dan keberhasilan dalam penyelenggaraan pesta demokrasi di kedua negara ini.

Terakhir yang cukup klasik digambarkan oleh Lowy Institute adalah sistem manual yang masih di terapkan oleh Indonesia.

Beberapa negara, pemilu dilaksanakan dengan perangkat elektronik, atau e-voting, atau setidaknya dengan alat tulis seperti pulpen.

Namun, di Indonesia sistem pencoblosan dengan sistem hitung manual termasuk paling unik di dunia. Hal itulah yang menyebabkan perhitungan dan rekapitulasi berlangsung lama.

Pemungutan suara berlangsung pada pukul 07.00 hingga 13.00 siang, kemudian dilanjutkan rekapitulasi suara berjenjang, hingga sampai ke pusat.

Baca Juga : Sudah Berusia 52 Tahun, Tampilan Wanita Indonesia Ini Seperti Gadis Remaja, Apa Rahasianya?