Find Us On Social Media :

Ibu Asal Sulawesi Tengah Meninggal Saat Melahirkan Bayi Kembar 3: Ini Risiko Hamil dan Melahirkan Bayi Kembar

By Mentari DP, Selasa, 16 April 2019 | 17:00 WIB

Ibu asal Sulawesi Tengah meninggal saat melahirkan bayi kembar 3.

"Hamil anak kembar berarti si ibu mengandung janin lebih dari satu,” tukas Dr dr Ali Sungkar, SpOG, dari Brawijaya Women and Children Hospital di Jakarta kepada kompas.com pada 2012 lalu.

“Di dalam perut, janin harus berbagi makanan dan kesempatan hidup.”

“Maka pada kehamilan kembar risiko kematiannya lebih tinggi dibandingkan kehamilan satu janin.”

Menurut dr Ali, kehamilan kembar ini akan meningkatkan perinatal mortality rate (PMR) atau angka kematian bayi pada usia kehamilan 28 minggu, dan bayi yang berusia tujuh hari.

Angka PMR ini digunakan untuk menggambarkan keadaan kesehatan masyarakat, terutama kesehatan ibu hamil dan bayi selama satu tahun.

Pada kehamilan normal (satu janin) angka PMR-nya berkisar antara 33 per 1000 kelahiran.

Hal ini berarti dari 1000 bayi tidak kembar ada 33 bayi yang meninggal pada usia kehamilan 28 minggu atau tujuh hari setelah lahir.

Sedangkan angka PMR untuk kehamilan kembar ternyata tercatat lebih tinggi, berkisar antara 139 per 1.000 kelahiran. Berarti dari 1000 bayi kembar yang lahir, 139-nya meninggal.

"Risiko kehamilan ini akan lebih tinggi lagi ketika mengalami kehamilan lebih dari dua janin," tukasnya.

Ada beberapa faktor yang meningkatkan terjadinya morbiditas (angka serangan penyakit yang terjadi pada bayi dan selama kehamilan) serta mortalitas (kematian) pada bayi kembar, antara lain:

- Intrauterine Growth Restriction atau IUGR (kondisi di mana berat bayi lebih kecil dibandingkan jumlah usia bulan),

- Amniotic fluid infections (infeksi cairan ketuban),

- Hipertensi, dan

- Large lacental infarcts (gangguan pasokan darah dari plasenta yang menyebabkan sel-sel mati).

Baca Juga : Hanya Gunakan Seutas Tali, Video Para Pekerja Listrik Tidur Siang di Ketinggian 50 Meter Jadi Viral