Find Us On Social Media :

Jangan Langsung Suruh Diam, Orangtua Harus Membiarkan Anak-anak Mereka Menangis, Ini Alasannya!

By Tatik Ariyani, Senin, 15 April 2019 | 15:30 WIB

 

Intisari-Online.com - Orang tua selalu ingin memprioritaskan kesejahteraan anak-anaknya agar mereka tetap bahagia dan merasa aman.

Sehingga pada saat anak-anak menangis, orangtua menjadi semakin khawatir dan melakukan berbagai cara untuk membuat anak diam.

Padahal, kadang-kadang, yang terbaik bagi orangtua adalah membiarkan anak menangis.

Menurut seorang ahli, ada beberapa contoh ketika orang tua harus membiarkan anak-anak mereka menangis dan bukannya langsung menenangkan mereka dan menyuruh mereka untuk berhenti menangis.

Baca Juga : Beruntung Orangtua Menolak Menggugurkan Bayinya yang Cacat, Ketika Beranjak Dewasa Kondisinya Sempurna!

Dilansir dari Elite Readers, Dr. Sazini Nzula, Konsultan Pengasuhan Kebutuhan Khusu dan Spesialis QST Bersertifikat, dalam sebuah posting blog di situsnya menjelaskan, "Saya berbicara tentang jenis tangisan tertentu: tangisan yang berasal dari kesedihan, kekecewaan atau frustasi dan bukan dari rasa sakit fisik."

Dr. Sazini mengatakan, bagi banyak orang tua, sangat sulit membiarkan anak mereka yang berkebutuhan khusus menangis.

Mereka pikir anak mereka sudah cukup untuk berurusan, mengapa mereka harus sedih ketika mereka, orang tua, dapat melakukan sesuatu tentang hal itu (tangisan). Sesuatu itu biasanya merupakan gangguan.

Dan orang tua biasanya memberi anak itu camilan, bermain dengan mereka, mengangkatnya dengan panik dan memohon pada mereka untuk berhenti menangis.

Baca Juga : Teknologi Kamera Smartphone Semakin Canggih, Eksplorasi Semakin Tanpa Batas

Manusia mampu merasakan dan mengekspresikan berbagai emosi.

Setiap emosi itu penting dan memiliki tujuan.

Tidak ada emosi yang baik atau buruk, emosi tidak memiliki nilai intrinsik, hanya tujuan.

Untuk beberapa alasan, kita sebagai masyarakat telah memutuskan bahwa beberapa emosi seperti kegembiraan dan cinta adalah contoh emosi baik.

Baca Juga : Ariana Grande Unggah Hasil Scan Otaknya, Trauma 2 Tahun Lalu Berujung Seperti Ini

Sementara kesedihan, kemarahan dan ketakutan adalah emosi yang buruk.

Untuk itu, kita merasa perlu merayakan dan mendorong anak-anak untuk mengekspresikan emosi yang (kita nilai) baik dan mencegah yang buruk.

Padahal, semua anak kecil memiliki banyak kesedihan dan tangisan karena ada begitu banyak yang tidak bisa mereka kendalikan.

Begitu banyak hal yang membuat mereka frustasi, terutama ketika anak-anak belum bisa mengekspresikan diri sepenuhnya.

Baca Juga : Mau Turunkan Berat Badan Tanpa Asupan Nasi, Ini Makanan Penggantinya!

Untuk anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus, periode ini dapat diperpanjang sedikit lebih lama.

Ketika mereka menangis, hati emosional kita mengerut sedikit lalu kita ingin membuat segalanya menjadi lebih baik bagi anak-anak.

Kita tentu ingin membuat anak-anak kita bahagia, dan bukannya sedih kan?

Namun, ketika kita menghentikan anak-anak kita untuk mengekspresikan kesedihan mereka, sama artinya kita sedang menunjukkan pada mereka bahwa ada yang salah dengan bersedih.

Baca Juga : Meski Sudah Tua Renta, Kakek Ini Tetap Semangat Cari Nafkah Jadi Tukang Cukur Keliling Bertarif Rp5 .000

Dengan tidak membiarkan anak menangis, kita telah menghambat perkembangan emosional mereka.

Meskipun semua itu dilakukan demi cinta, namun tetap saja mencegah anak untuk menangis dapat melumpuhkan anak secara emosional.

Jadi, mulai sekarang, biasakan mendengar anak-anak untuk menangis.

Hal ini baik untuk mereka, seperti yang dikatakan oleh Dr. Sazini, "Anda melakukan pekerjaan Anda sebagai orang tua yang baik, Anda membiarkan mereka mengalami spektrum penuh dari apa artinya menjadi manusia. Anda membantu mereka tumbuh secara emosional. Jadi, biarkan mereka menangis."

Baca Juga : Kuburan Dukun Israel Ini Dipenuhi Tengkorak Hewan, Ritual Pemakamannya Libatkan Makan 86 Kura-kura