Jet Lag Tak Selalu Berdampak Negatif, Ini Manfaatnya Buat Kerja Otak

Soesanti Harini Hartono

Penulis

Profesor Ravi Allada dari Universitas Northwestern, Amerika Serikat mengungkap kalau jet lag bisa jadi salah satu pertahanan tubuh untuk menjaga kerja otak.

Intisari- Online.com -Mereka yang sering bepergian dengan pesawat melintasi antarbenua, pasti mengalami apa yang disebutjet lagatau masalah tidur.

Ini adalah rasa kantuk akan datang di siang hari, sementara di malam hari mata tetap terjaga hingga dini hari. Rasanya menyebalkan tentu saja.

Baca Juga : Neuroon Mask, Masker Tidur yang Diklami Mampu Mengelabui 'Jet Lag'

Tapi siapa sangka,jet lagpunya dampak positif. Profesor Ravi Allada dari Universitas Northwestern, Amerika Serikat mengungkap kalaujet lagbisa jadi salah satu pertahanan tubuh untuk menjaga kerja otak.

Ia melakukan penelitian terhadap lalat buahyang memiliki penyakitHuntington, yaitu penyakit yang merusak kerja otak dan lebih parah dari Parkinson.

" Normalnya lalat buah bangun dan tidur selama siklus 24 jam. Pada lalat dengan Huntington tak ada ritme khusus. Lalat bangun dan tidur sepanjang waktu," ungkap Allada seperti dikutip dari iflscience.com.

Allada menempatkan lalat dengan gen penyakit Huntington di kandang dengan lampu menyala dan mati selama siklus 20 jam.

Baca Juga : Temui Katie Bouman, Ilmuwan Jenius di Balik Gambar Pertama Lubang Hitam

Ia lalu membuat para lalat tersebut mengalamijet lagpermanen. Lalat lain yang normal dibuat mengikuti pengaturan jam sirkadian.

Artikel selengkapnya dapat dibaca di