Penulis
Intisari-Online.com – Penyanyi legendaris Mus Mulyadi (73) diberitakan meninggal dunia pada Kamis (11/4/2019).
Menurut Erick Haryadi, putranya, Mus Mulyadi dilarikan ke rumah sakit karena kadar gula darahnya tinggi.
Mus Mulyadi diketahui menderita penyakit diabetes, sejak tahun 1984. Dan sejak akhir 2009, matanya mengalami kebutaan akibat komplikasi diabetes itu.
Baca Juga : Tata Cara Pemeriksaan Glukosa Darah, Penting Untuk Penderita Diabetes
Mereka yang mengidap diabetes harus berhati-hati dengan ancaman komplikasi penyakit. Komplikasi diabetes tak cuma akan menyerang multi organ seperti stroke, hipertensi, jantung, dan ginjal, tetapi juga dapat mengakibatkan kebutaan.
Menurut Ari Djatikusumo dari Departemen Kesehatan Mata divisi Vitreo Retinal Surgery Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), orang dengan diabetes, harus mewaspadai komplikasi terjadinya retinopati diabetik (RD).
RD adalah penyebab utama kebutaan pada penderita diabetes.
Baca Juga : Ini 5 Hal Sepele yang Sebenarnya Gejala Awal Diabetes, Kenali Sebelum Parah
"Banyak orang dengan diabetes tidak tahu komplikasi penyakit ini yang ternyata bisa juga bisa merusak retina mata. Jadi retinopatik diabetik itu suatu paket dari komplikasi diabetes yang mempengaruhi pembuluh darah kecil di salah satu bagian mata, yaitu retina," katanya dalam sebuah diskusi publik: Mata Sehat Cegah Kebutaan Akibat Diabetes.
Ari menuturkan, walaupun belum ada data pasti mengenai jumlah penderita RD di Indonesia, namun ia mengatakan, berdasarkan hasil skrining terhadap pasien dengan diabetes di RSCM, sebesar 30 persen menunjukkan ada kelainan pada mata.
Pada tahap awal, RD tidak akan mempengaruhi pengelihatan. Namun jika dibiarkan berkembang maka pengelihatan akan terganggu.
Baca Juga : 5 Manfaat Hebat dari Daun Jambu Biji, Atasi Diabetes Hingga Kolesterol
"Kalau sudah parah akan muncul gejala penurunan pengelihatan, sampai pada kondisi buta mendadak. Jadi kalau sudah ada kelainan di mata, diabetesnya sudah parah," katanya.
Ari mengatakan, untuk mengurangi risiko kebutaan akibat RD, masyarakat harus fokus dan peduli untuk melakukan upaya deteksi dini.
Misalnya, mengendalikan kadar gula darah, kendalikan tekanan darah, periksa mata dan diabetes secara berkala.
Baca Juga : Dari Obati Batu Ginjal Hingga Sembuhkan Diabetes Inilah Manfaat Batang Pohon Pisang Jika Dikonsumsi
Jika seseorang sudah mengalami kerusakan pada pembuluh darah di retina, maka tidak ada harapan untuk dapat melihat normal seperti sedia kala.
"Disarankan, jangan hanya mengontrol gula saja, tapi organ-organ yang umumnya terlibat harus dicek, salah satunya mata. Diharapkan dengan sosialisasi ini ada awareness dari masyarakat untuk memeriksakan matanya," jelasnya.
Selain retinopati diabetik, diabetes juga bisa menyebabkan penyakit mata lain seperti katarak dan glaukoma.
Baca Juga : Jaga Kesehatan Jantung hingga Cegah Diabetes, Ini Manfaat Buah Naga
Namun kabar baiknya, mereka yang sudah terlanjur terkena retinopati diabetik bisa dibantu dengan tatalaksana laser.
Perlu diingat, laser bukan untuk menyembuhkan tetapi untuk mencegah supaya tidak timbul keparahan yang lebih jauh.
Untuk melakukan tindakan laser, kata Ari, harus memperhitungkan beberapa indikasi misalnya, jika terjadi pembengkakan retina dan kerusakan pada bagian pusat retina yang memungkinkan mata melihat detil-detil halus.
Baca Juga : Bisakah Latihan Kekuatan Otot Menurunkan Risiko Penyakit Diabetes?
"Tatalaksana laser hanya membantu menstabilkan perubahan retina mata yang disebabkan diabetes. Tatalaksana laser tidak dapat meningkatkan tingkat pengelihatan, tapi dapat mencegah tingkat keparahan," tandasnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan sekitar 4,8 persen dari 37 juta manusia bisa menjadi buta diakibatkan oleh retinopati diabetik.
Angka tersebut diperkirakan akan terus meningkat dalam 20 tahun ke depan. (Asep Candra)
Baca Juga : Cepat Turunkan Berat Badan hingga Bantu Kontrol Diabetes, Ini Manfaat Olahraga Sebelum Sarapan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Komplikasi Diabetes Picu Kebutaan"