Find Us On Social Media :

Anak-anak di Asia Disebut Sebagai Anak Tersehat di Dunia, Ini Alasannya

By Mentari DP, Rabu, 10 April 2019 | 15:00 WIB

 

Intisari-Online.com – Sebagai orangtua, tentu kita menginginkan anak kita sehat.

Dengan sehat, mereka bisa tumbuh dengan baik.

Bahkan sebuah penelitian mengklaim bahwa anak-anak di Jepang adalah anak-anak tersehat di dunia.

Namun selain Jepang, faktanya ada banyak norma dan budaya yang dikembangkan di negara-negara Asia lainnya ternyata sangat membantu menjaga kesehatan anak-anak.

Baca Juga : Pria Ini Memperkosa Anjing Hingga Mati dan Hanya Dihukum 60 Hari Penjara

Tak heran, para ahli mengungkapkan bahwa anak-anak di Asia adalah anak-anak tersehat di dunia.

Alasannya? Ada banyak.

Ini beberapa alasannya seperti dilansir dari Bright Side pada Rabu (10/4/2019).

1. Mencegah anak-anak membaca terlalu dekat

Banyak sekolah di China yang memeasang bar untuk membantu mata anak-anak tetap sehat.

Sebab, menurut mereka menatap buku terlalu dekat ketika membaca dapat melukai mata mereka.

Selain itu, bar juga dapat membantu anak-anak mengembangkan postur yang baik.

2. Melakukan tes di luar

Selama bertahun-tahun, praktik tes di luar ruangan telah muncul di seluruh China.

Praktek ini umumnya dimaksudkan untuk mencegah siswa dari menyontek, karena mereka dapat ditempatkan lebih jauh daripada jika mereka berada di ruangan dengan ruang terbatas.

Tetapi ada manfaat kesehatan lain yang tidak terlihat. Yaitu membantu siswa menghilangkan stres.

Baca Juga : Tak Ingin Wajah Kita Menua Secara Drastis? Cobalah 4 Cara Ini, Mudah Kok!

3. Mengenakan masker bedah

Anak-anakj lebih cenderung sakit selama musim dingin karena kedinginan. Ini menyebabkan mereka lebih mudah terkena kuman dari orang lain.

Di Jepang, umum bagi orang-orang yang merasa sakit atau memiliki alergi untuk mengenakan masker bedah.

Alasannya untuk mengurangi jumlah kuman di udara yang bisa mereka tularkan.

 

4. Lebih banyak berjalan

Di banyak negara Asia, banyak orang yang lebih menyukai jalan kaki daripada naik kendaraan atau angkutan umum untuk berkeliling.

Sehingga untuk anak sekolah, guru biasanya menjadikan ini kebiasaan.

Misalnya di Korea Selatan, guru meminta murid menghitung jumlah langkah harian mereka dari rumah ke sekolah.

5. Memantau ketergantungan internet

Di seluruh dunia, melihat anak-anak terpaku pada perangkat media sosial menjadi semakin umum.

Tapi di Korea Selatan, ini jarang terjadi. Sebab, ada cara untuk memerangi ketergantungan internet di negara itu.

Misalnya ada berbagai kamp, ​​rehabilitasi, dan pusat perawatan yang ditujukan untuk membantu kaum muda yang kecanduan internet.

Bahkan pemerintah telah memberlakukan undang-undang yang mencegah anak-anak di bawah usia 16 dari bahkan memiliki akses ke internet setelah tengah malam.

Baca Juga : Dengan Merangkak, Kakek Disabilitas Berusia 70 Tahun Ini Telah Menanam 17.000 Pohon Selama 19 Tahun

6. Memberi anak lebih banyak tanggung jawab

Di Jepang, anak-anak diharapkan melakukan banyak kegiatan sendiri.

Seperti anak-anak diharapkan untuk pergi ke sekolah sendiri, melakukan tugas keluarga, dan bahkan membantu membersihkan ruang kelas mereka sendiri daripada petugas kebersihan.

Ini membantu anak-anak belajar untuk mandiri dan bertanggung jawab, yang pada gilirannya membantu mereka belajar bagaimana merawat diri mereka sendiri dengan lebih baik.

 

7. Membuat makanan sesehat mungkin

Banyak negara Asia menemukan berbagai cara untuk membuat makanan sehat untuk anak-anak.

Di Jepang, sayuran adalah hidangan utama saat makan, dengan sedikit penekanan pada daging, lemak, susu, atau gula.

Sup juga merupakan makanan pokok di banyak makanan Asia. Di China, sup bisa ditambah dengan berry dan jahe.

Atau di banyak negara Asia, dianggap wajar bagi anak-anak untuk minum teh.

Teh tidak hanya merupakan alternatif yang lebih sehat untuk hal-hal seperti minuman ringan, tetapi juga dapat memiliki manfaat kesehatan yang mengejutkan, seperti membantu penglihatan anak.

Itulah 7 alasan mengapa anak-anak di Asia disebut sebagai anak tersehat di dunia.

Baca Juga : Suami Rey Utami Kena Stroke dan Jantung di Usia 39 Tahun: Ternyata Gunakan Minyak Goreng Berulang Bisa Jadi Pemicunya