Penulis
Intisari-Online.com – Anda pernah menonton drama korea yang berjudul ‘Kill Me, Heal Me’?
Drama yang ditayangkan pada tahun 2015 ini menceritakan kisah tentang Cha Do Hyun (Ji Sung) yang merupakan cucu dari pemilik perusahaan ternama.
Dari luar, Do Hyun tampak sempurna. Dia tampan, kaya, dan baik hati.
Namun sebenarnya, Do Hyun mengidap suatu penyakit yang dikenal dengan D.I.D (Dissociative Identity Disorder) atau kepribadian ganda.
Baca Juga : Momen Mengerikan Ketika Seorang Pesenam Mematahkan Kedua Kakinya Saat Kompetisi
Tercatat, Do Hyun memiliki 7 kepribadian ganda. Seperti menjadi anak-anak, wanita muda, dan pria jahat.
Mungkin menurut Anda, kepribadian ganda hanya ada dalam drama. Namun nyatanya, kasus kepribadian ganda pernah terjadi di kehidupan nyata.
Contohnya bahkan terjadi pada seorang wanita asal Indonesia bernama Anastasia Wella.
Dikutip dari nakita.grid.id pada Selasa (9/4/2019), Anastasia Wella memiliki 9 kepribadian ganda dan ia pernah menceritakannya dalam acara Hitam Putih di tahun 2017 lalu.
"Wella ini punya 9 kepribadian, apakah Anda tahu nama pribadi Wella yang lain?" tanya Deddy Corbuzier.
"Iya (ada 9) menurut catatan saya,” ungkap Wella.
“Ada Wella, Naura (karakternya emosional), ke tiga namanya Paula (seorang yang ahli berhitung), ke empat ada si Saraswati (model atau penari), kelima Atin (anak kecil sekitar 9 atau 10 tahun), keenam ada Andreas (laki-laki dan lebih suka kekerasan), ke tujuh ada Ravelin (boros/hedon), terkahir Ayu (suka nulis)," ungkap Wella.
Deddy pun bertanya, dari mana Wella tahu ia memiliki kepribadian ganda.
Wella bercerita bahwa ia sering kali linglung dengan kondisinya, misalnya tiba-tiba ia terbangun di tanggal tertentu dan ada janji melakukan sebuah kegiatan.
Setelah datang untuk melakukan kegiatan itu, menurut teman-temannya Wella sudah hadir sebelumnya, Wella malah tak ingat sudah melakukan kegiatan tersebut.
Baca Juga : Kisah Adik Sultan Brunei, Gemar Foya-foya dan Kencani 40 Wanita Hanya untuk Selir
Tak hanya itu, beberapa orang yang ia temui juga memanggil Wella dengan berbagai nama.
Mulai dari situlah Wella dan keluarganya curiga, apa yang sebenarnya terjadi.
Ia melanjutkan mulanya iamerasakan migren, takut berlebih dan cemas hingga menyebutkan berbagai nama kepribadiannya yang lain kemudian orangtuanya membawanya ke dokter.
Namun pihak medis tak menemukan apa penyakitnya.
Tak hanya Wella, Hitam Putih pun mengundang dokter yang menanganinya.
Psikiater yang menanganinya saat itu, dr. Ni Wayan Ani Purnawati, Sp. Kj mengaku menangani Wella sejak 2015.
"Jadi D.I.D ini muncul sebagai suatu ketahanan diri ketika dia menghadapi sesuatu stresor (penyebab stres), atau masalah, kemudian akan membentuk disosiatif (kecenderungan memisahkan diri), di mana dia akan menjadi sebagian dirinya untuk menyelesaikan masalah itu," begitu ungkap dr. Ni Wayan.
Ia melanjutkan, bahwa penyebab awal pasien D.I.D adalah trauma yang berat di masa kecil termasukbully.
"Hampir 90% pasien D.I.D ini trauma di usia sebelum 5 tahun, trauma dini yang berat," tambahnya.
"Jadi, penyebab D.I.D adalah trauma yang kuat sekali, sehingga keluarlah karakter tersebut, dan menangani sendiri (dengan karakter lain)," tambah Deddy Corbuzier.
Menurut dr. Ni Wayanobat utama untuk menyembuhkan DID yaitu dengan psikoterapi.
Wella mengaku bahwa ketika akan berubah ke pribadian yang lain, ia akan merasa migren, cemas hingga muncul rasa takut berlebihan.
Namun, kini belum diketahui bagaimana kabarWellaselanjutnya, apakah ia telah sembuh atau masih menjalani pengobatan.
Baca Juga : Ada Larangan Bawa Cairan Lebih dari 500 Mililiter di Bandara, Turis Ini Nekat Menggenak 2,5 Liter Susu
Dalam drama Korea ‘Kill Me, Heal Me’, Cha Do Hyun juga diketahui memiliki trauma masa lalu dan ke 7 kepribadian gandanya tersebut merupakan metamorfosis dari traumanya.
Bisa dibilang, kepribadian ganda Do Hyun muncul untuk mempertahankan dirinya dari rasa sakit.
Ciri-ciri seseorang yang alami D.I.D atau berkepribadian ganda dilansir dari kompas.com.
1. Orang dengan D.I.D menampilkan dua atau lebih kepribadian pada situasi yang berbeda.
Misalnya, ada laki-laki berusia 30 tahun. Kepribadiannya lemah, tidak mampu mengambil keputusan, rapuh, sensitif.
Tapi dia juga memiliki kepribadian berbeda yaitu berani, cepat tanggap, tidak kenal kompromi, dan sebagainya.
Kepribadian kedua itu (alter) akan muncul beberapa kali.
2. Dua atau lebih dari kepribadian ini secara berulang mengambil kontrol penuh atas perilaku individu itu.
Inangnya (kepribadian induk) ditinggalkan. Jadi perilaku individu itu sepenuhnya berada di dalam kendali kepribadian alter.
3. Ada kegagalan untuk mengingat kembali informasi pribadi penting yang terlalu substansial untuk dianggap sebagai lupa biasa.
Kalau lupa biasa itu, misalnya lupa menaruh kunci mobil di mana, lupa pengalaman masa kecil waktu umur 5 tahun (sekarang umur 30 tahun), lupa minum obat (jadi dobel dosis), dan sebagainya.